Jika Harga Tes PCR di Indonesia Jadi Rp 300 Ribu, Menurut Menkes, Itu Murah Dibanding Negara Lain

Jika Harga Tes PCR di Indonesia Jadi Rp 300 Ribu, Menurut Menkes, Itu Murah Dibanding Negara Lain
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Rabu, 27 Oktober 2021 09:24 WIB

Terasjabar.id - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyebut harga tes polymerase chain reaction (PCR) di Indonesia sudah murah.

Hal itu dibandingkan dengan di bandara-bandara internasional lainnya.

Bahkan, kata Budi, permintaan Presiden Jokowi agar tes PCR bertarif Rp 300 ribu jadi 10 besar yang termurah di dunia.


Budi memastikan, pemerintah tidak akan memberikan subsidi pada tarif tes PCR dengan harga baru yang direncanakan akan ditetapkan senilai Rp 300 ribu.

Menurut dia, di Indonesia saat harga tes PCR sebesar Rp 900 ribu, itu sudah termasuk yang paling murah.

Apalagi jika nanti diturunkan menjadi Rp 300 ribu.

"Apakah akan ada subsidi? Pemerintah tidak merencanakan ada subsidi, karena kita memang lihat harganya yang sudah diturunkan itu sudah cukup murah," ujarnya.

Budi mengacu pada data skytraxratings yang mendata harga tes PCR di 70 bandara ibu kota negara di dunia, Indonesia berada di posisi 49 dengan rata-rata harga tes PCR 54 USD atau sekitar Rp 760 ribu.



"Jadi kalau misalnya diturunkan ke Rp 300 ribu itu masuk ke 10 persen kuartal yang paling murah dibandingkan dengan harga PCR airport di dunia. Yang paling bawah memang India Rp 160 ribuan. Tapi itu negara yang paling murah untuk semuanya selain Cina," ucapnya.


Budi juga menyinggung India sebagai negara dengan tarif PCR bandara termurah di dunia.

Menurut dia, India bisa menerapkan tarif murah setelah Cina lantaran mampu memproduksi alat screening dan obat untuk penanganan Covid-19 secara mandiri.

Sejauh ini, Budi memastikan pemerintah sudah berupaya memangkas tarif pemeriksaan tes PCR seminimal mungkin.

Langkah pertama Kementerian Kesehatan adalah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI dan melakukan pemodelan untuk menyederhanakan harga reagen PCR.

Presiden Jokowi sebelumnya memerintahkan kabinetnya untuk menurunkan harga tes PCR hingga Rp 300 ribu.

Perintah ini muncul setelah kebijakan pemerintah mewajibkan tes PCR bagi penumpang pesawat penerbangan domestik dan akan diperluas ke transportasi lain mendapatkan sorotan dari publik.

Hal itu disampaikan dalam rapat terbatas evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Senin (25/10/2021).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan Jokowi ingin melonggarkan syarat perjalanan.

Menurutnya, masa berlaku tes PCR untuk perjalanan akan diperpanjang menjadi 3x24 jam.

"Arahan Presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Luhut.

Terkait rencana menurunkan harga tes PCR menjadi Rp300 ribu, Kementerian Kesehatan kini telah melakukan persiapan dengan menyederhanakan harga reagen.

"Kita sudah melakukan persiapan antara lain melakukan pemodalan untuk menyederhanakan harga reagen yang masuk itu yang paling penting. Karena itu adalah komponen terbesar dari seluruh pembiayaan dalam tes PCR," kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono pada konferensi pers Paku Integritas di gedung KPK, Selasa (26/10).

Dante mengatakan rekomendasi yang diberikan Presiden Jokowi tentu sudah berdasarkan perhitungan. Dia menyebut harga PCR senilai Rp 300 ribu sudah terbilang masuk akal.

"Tentu rekomendasi bapak presiden memberikan target untuk menurunkan tes PCR menjadi Rp 300 ribu itu bukan tanpa dasar, bapak presiden tentu sudah menghitung dan mendapatkan informasi tentang berapa harga reagen, berapa harga pemeriksaan dan berapa kapasitas yang bisa kita lakukan untuk melakukan pemeriksaan PCR," kata Dante.

"Jadi dari kerangka tersebut maka setelah dihitung-hitung, kelihatannya angka Rp 300 ribu itu menjadi angka yang mungkin masuk akal dan riil untuk dilaksanakan," tambahnya.

Selanjutnya, Dante mengatakan penurunan harga reagen akan segera ditindaklanjuti.

Hal itu guna dapat melakukan identifikasi Covid dalam mencegah gelombang berikutnya dengan testing yang tepat.

"Jadi melakukan penurunan pada harga reagen yang masuk itu menjadi model yang akan segera kami tindak lanjuti sehingga harga tes PCR menjadi di bawah atau menjadi Rp 300 ribu tersebut yang sekarang masih Rp 499 ribu," ujarnya.

"Kenapa ini penting? Karena data yang paling penting untuk melakukan identifikasi Covid-19 untuk mencegah terjadinya gelombang-gelombang berikutnya adalah melakukan testing yang tepat. Dan testing ini dapat dilakukan oleh masyarakat secara luas apabila harganya terjangkau, dan apa yang disampaikan oleh bapak presiden kami tindak lanjuti secara teknis," tambahnya. (Tribunjabar.id)



Menkes Tes PCR Mahal Indonesia PCR Internasional


Loading...