DPRD Jabar Minta Masyarakat Tidak Panik dengan Situasi yang Terjadi Saat Ini
TERASJABAR.ID)Fasilitas isolasi mandiri untuk pasien yang terpapar Covid-19 mulai terbatas sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadikan hotel sebagai tempat isolasi.
Selain itu, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 juga masih fluktuatif karena kenaikan masyarakat yang terapapar masih sangat tinggi di Jawa Barat .
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Siti Muntamah, mengatakan, hal tersebut yang membuat Pemprov Jabar mengambil langkah cepat dengan menjadikan Hotel Asrilla Kota Bandung sebagai tempat pemulihan.
LIHAT JUGA:
Termasuk masyarakat dalam mensukseskan PPKM menjadi efektif dan tidak terjadi lagi penumpukan di rumah sakit serta kebutuhan BOR di rumah sakit dapat menurun.
“Dari hasil survei, ketika coba diamati dari masyarakat yang terkonfirmasi positif datang ke rumah sakit, 70 persennya itu bergejala ringan ke sedang," sebutnya saat dihubungi, Senin (12/7/2021).
Dengan demikian, kata Siti, pemerintah pusat yang didukung pemerintah daerah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang wajib diterapkan hingga tingkat RT.
TONTON JUGA:
"Untuk itu kemudian dibuat sebuah kebijakan yang dinamakan PPKM dan kebijakan itu insyaallah dilakukan di setiap wilayah dari tingkat RT, RW, dan desa," ucapnya.
Siti menekankan agar masyarakat tidak panik dengan situasi yang terjadi saat ini.
Dia juga meminta agar rumah sakit meningkatkan pelayanan hotline kepada pada masyarakat untuk informasi ketersediaan ruang rawat dan IGD-nya serta tidak lupa pula harus taat selalu protokol kesehatan serta kedisplinan menjalankan PPKM.
BACA JUGA:Aman, Peneliti: Fenomena Gunungda0 Covid di Jabar Meninggal Saat Iso Es, Ini Kata EmatailPasien
"Masyarakat Jabar untuk tidak panik atau hotline rumah sakit yang bisa dihubungi jika membutuhkan ruangan u IGD, tapi utamanya masyarakat harus disiplin prokes dan PPKM," katanya.
Diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyediakan tempat tempat isolasi, bahkan ada ribuan tempat yang tersedia di desa desa untuk menampung pasien pasien isolasi dengan gejala ringan sampai dengan sedang. (*)
(SUMBER TRIBUNJABAR.ID)