Polisi Haiti Tangkap Terduga Dalang Pembunuhan Presiden Moise

Polisi Haiti Tangkap Terduga Dalang Pembunuhan Presiden Moise
SINDONEWS .COM
Editor: Admin Hot News —Senin, 12 Juli 2021 13:36 WIB

Terasjabar.id-- Kepolisian Haiti mengumumkan pihaknya telah menangkap orang yang diduga menjadi dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Polisi menyebut Christian Emmanuel Sanon memiliki motif politik dalam merekrut orang-orang untuk menembak Presiden Jovenel Moise di kediamannya pekan lalu. "Dia adalah seseorang yang masuk ke Haiti menggunakan jet pribadi dengan tujuan politik," kata Kepala Kepolisian Nasional Haiti, Leon Charles, Minggu (11/7) mengutip AFP.

Menurut Charles, Sanon tiba di Haiti pada bulan Juni lalu. Ia ditemani beberapa orang Kolombia.  "Misinya kemudian berubah," kata Charles. Menurut keterangannya, misi awal mereka yakni menangkap Moise. Dan operasi itu dilakukan dari dalam negeri.

ejak Rabu, sebanyak 18 warga Kolombia sudah ditangkap oleh kepolisian. Lewat interogasi yang dilakukan, polisi mengetahui bahwa Sanon telah merekrut 26 orang melalui perusahaan keamanan Venezuela, CTU, yang berbasis di Florida. "Ketika kami, polisi, menghalangi pergerakan para bandit ini usai mereka melakukan kejahatan, orang pertama yang dipanggil salah satu penyerang adalah Christian Emmanuel Sanon," ucap Charles. "Dia kemudian menghubungi dua orang lain yang kami anggap sebagai dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise," kata Charles, tanpa mengungkapkan identitas dua tersangka lainnya.

Moise ditembak kelompok tak dikenal di rumah pribadi pada Rabu (7/7) dini hari waktu setempat. Kematian Moise diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Haiti, Claude Joseph, melalui pernyataan pada pagi hari waktu setempat. Moise tewas diberondong tembakan oleh 28 anggota regu pembunuh yang menggunakan senjata api. Pembunuh itu terdiri dari dari 26 warga Kolombia dan dua warga AS keturunan Haiti. Sebanyak 17 mantan tentara Kolombia diduga terlibat dalam pembunuhan Moise. Dua dari 17 orang tersebut tewas dalam baku tembak dengan anggota Kepolisian Haiti. Menurut informasi, dua orang anggora regu tim pembunuh itu terbang dari Bogota, Kolombia ke Panama pada 6 Mei lalu. Dari sana mereka menuju ke Santo Domingo, ibu kota Republik Dominika.

Setelah empat hari berada di sana, mereka terbang ke Haiti. Kolombia mengatakan memiliki informasi soal keterlibatan empat perusahaan dalam kejahatan itu. Presiden Kolombia, Ivan Duque, sebelumnya mengumumkan akan mengirim misi intelijen ke Haiti untuk membantu penyelidikan. Pembunuhan Moise turut menjerumuskan Haiti ke dalam kekacauan. Padahal negara itu juga masih menghadapi kemiskinan. Di tengah ketidakpastian atas masa depan politik di negara itu, masyarakat internasional meminta Haiti untuk melanjutkan pemilihan presiden dan legislatif yang dijadwalkan akhir tahun ini.

FOLLOW JUGA:






View this post on Instagram

A post shared by Teras Jabar (@terasjabar.id)






(CNN INODNESIA)

pembunuhan prsiden haiti presiden haiti pembunuhan


Loading...