Moeldoko Sebut 33 Negara Pakai Ivermectin,Termasuk Zimbabwe

Moeldoko Sebut 33 Negara Pakai Ivermectin,Termasuk Zimbabwe
Ketua HKTI yang juga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut 33 negara telah menggunakan Ivermectin untuk mengatasi Covid-19. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Editor: Malda Teras Viral —Senin, 28 Juni 2021 13:14 WIB
Terasjabar.id -- 

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko menyatakan obat Ivermectin untuk pasien positif Covid-19 sudah dipakai sejumlah negara. Ia mengklaim Ivermectin efektif menurunkan rasio kematian akibat Covid-19.

Merujuk penelitian Front Line Covid Critical Care (FLCCC) Alliance, Moeldoko menyebut sudah ada 33 negara yang menggunakan Ivermectin sebagai obat penyembuh Covid-19.

"Menurut FLCCC Alliance sudah ada 33 negara yang menggunakan Ivermectin dalam mengatasi Covid-19, antara lain Brazil, Zimbabwe, Jepang, dan India," ujar Moeldoko dalam sebuah webinar, Senin (28/6).

Selain itu, kata Moeldoko, berdasarkan American Journal of Therapeutic ada penelitian yang melibatkan 3.406 partisipan yang terbagi menjadi 15 uji klinis. Dari hasil uji klinis itu, Ivermectin terbukti dapat mengatasi Covid-19 sebesar 95 persen.

"Jadi dari 3.406 partisipan menunjukkan menekan tingkat kematian pasien Covid. selain itu juga tercatat 15 negara sudah berhasil melawan Covid dengan menggunakan Ivermectin," ujarnya.

"Peru, Meksiko, Slovakia adalah negara yang turut berhasil menekan penderita Covid dengan penggunaan Ivermectin," kata Moeldoko.

Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan itu mendorong agar Indonesia mulai menggunakan Ivermectin. Terlebih, saat ini kondisi pandemi di Indonesia semakin memburuk.

Mantan Panglima TNI itu pun mengaku telah mengambil keputusan yang berani dengan mendistribusikan Ivermectin kepada anggota HKTI.

"Melihat situasi dalam negeri, melihat apa yang dilakukan negara-negara lain, saya Ketua HKTI dan mantan Panglima TNI tentu berpikir sedikit berbeda melihat situasi ini," ujarnya.

Sebelumnya, Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman menegaskan Ivermectin belum diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai obat untuk menyembuhkan Covid-19. Ia pun meminta agar pemerintah tak terlalu mengglorifikasi obat Ivermectin.

"Sering kali glorifikasi, sering banyak hal-hal yang positif banget, tapi berlebihan. Ini berlebihan. Seperti Ivermectin, enggak ada WHO merekomendasikan, negara-negara maju yang punya standar tinggi juga tidak merekomendasikan. Karena ini masih uji klinis. Kita harus hati-hati," kata Dicky.

Dicky menilai strategi komunikasi risiko pengendalian pandemi yang dilakukan pemerintah selama ini kurang efektif. Terutama yang berkaitan dengan pelbagai program kuratif seperti penyediaan vaksin hingga obat Covid-19.

WHO sempat mengeluarkan panduan penggunaan Ivermectin yang menyatakan bahwa obat tersebut hanya boleh digunakan oleh pasien Covid-19 dalam uji klinis.

(dmi/fra/CNNIndoensia)

Moeldoko Covid 19 HKTI Rasio Kematian


Loading...