Dokter yang Meninggal Karena Covid-19 Sudah Mencapai Angka 136 Orang, 'Mari Bekerja Sama Patuhi Protokol Kesehatan'

Dokter yang Meninggal Karena Covid-19 Sudah Mencapai Angka 136 Orang, 'Mari Bekerja Sama Patuhi Protokol Kesehatan'
Ilustrasi (Bisnis.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 15 Oktober 2020 12:01 WIB

Terasjabar.id - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat dokter yang meninggal dunia karena covid-19 sudah mencapai angka 136 orang sampai hari ini, Kamis (15/10/2020). Oleh karena itu, Tim Mitigasi PB IDI meminta masyarakat dan pemerintah bekerja sama dalam melaksanakan protokol kesehatan ketat.

Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Ari Kusuma Januarto mengatakan kerja sama yang baik dalam menerapkan protokol kesehatan akan membuat tenaga media dan tenaga kesehatan dapat bertugas secara maksimal. Menurutnya, jika protokol kesehatan dilaksanakan secara baik akan menurunkan jumlah pasien covid-19 serta meringankan beban tenaga medis.

"Harus ada kerjasama menyeluruh baik dari pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan sehingga para tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat melanjutkan pekerjaan penting mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri," kata Ari di Jakarta, Kamis (15/10/2020).

FOLLOW JUGA :

Dia menuturkan, tingginya angka kematian dokter merupakan masa-masa krisis bagi pelayanan kesehatan di Indonesia pada saat ini. Menurutnya, setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerjanya.

Dia menuturkan, bukan hanya masyarakat saja yang menginginkan agar pandemi ini cepat berakhir. Menurutnya tenaga medis dan tenaga kesehatan juga menginkan hal yang sama. Ari menegaskan pandemi covid-19 tidak dapat berakhir jika masyarakat sebagai garda terdepan tidak bisa diajak bekerjacsama mematuhi protokol kesehatan.

"Tidak hanya masyarakat, kami juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu. Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerja sama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan Tim Mitigasi PB IDI, Eka Ginanjar menyebut masih banyak masyarakat yang terlihat setengah hati dalam menjalankan protokol kesehatan. Dimulai dengan memasang masker di bawah dagu, berkumpul tanpa mengenakan masker hingga abai berganti pakaian sehabis beraktivitas di luar rumah.

"Saat ini yang harus diwaspadai adalah orang yang terinfeksi covid-19 tetapi tidak bergejala atau hanya bergejala ringan, orang yang merasa baik-baik saja padahal sebenarnya membawa virus ini biasanya belum pernah melakukan testing covid-19, kemudian melakukan aktivitas di luar rumah dengan mengabaikan protokol kesehatan," tuturnya.

Kata Eka, bagi orang yang mengalami gejala seperti flu, walaupun hanya ringan, jangan meremehkan hal tersebut. Dia mengimbau agar mereka yang mengalami gejala seperti itu untuk mengindari keluar rumah ataupun berkumpul dan segera segera lakukan testing.

"Dalam banyak hal, orang-orang masih sulit mempercayai keberadaan covid-19 saat ini," ucapnya.

Dia menjelaskan, meskipun sebagian besar tanpa gejala atau gejala ringan, tetapi ketika menginfeksi tubuh, covid-19 bisa menimbulkan reaksi badai peradangan dan pada akhirnya bisa menimbulkan kondisi berat hingga kematian. Menurutnya, virus ini tidak bisa berpindah sendiri, tetapi manusia sebagai pembawanya.

"Hingga vaksin yang efektif dan aman ditemukan, maka tidak ada pencegahan yang lebih baik daripada protokol kesehatan," katanya.

Disadur dari iNews.id

Tim Mitigasi PB IDI Pandemi Covid-19 Dokter Meninggal Dunia


Loading...