Curah Hujan Tinggi, Banjir Bandang Bogor Akibat Meluapnya 2 Sungai, Berikut Analisis Lengkap BMKG

Curah Hujan Tinggi, Banjir Bandang Bogor Akibat Meluapnya 2 Sungai, Berikut Analisis Lengkap BMKG
(ist/Tribunjabar.id : Google)
Editor: Epenz Hot News —Selasa, 22 September 2020 08:06 WIB

Terasjabar.id - Hujan yang mengguyur wilayah Pamijahan desa Cibunian, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin (21/9/2020) siang mengakibatkan Sungai Cisaketi dan Cianten meluap.

Meluapnya dua sungai yang menjadi satu itu mengakibatkan satu Kampung Muara, RT01/01, Desa Cibunian, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terendam banjir bandang.

Jembatan penghubung kolam di Kampung Cibunian Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan. Hingga luapan sungai Cibunian masih belum surut bahkan dua orang terjebak bajir diarea pesawahan.

Terjadinya banjir yang berasal dari drainase yang meluap karena curah hujan yang tinggi di kawasan Puncak yang terdiri dari tiga kecamatan yaitu Ciawi, Cisarua dan Megamendung.

Dikutip dari keterangan resmi BMKG yang diterima Tribun, Selasa (22/9/2020), berikut analisis BMKG terkait banjir bandang di Bogor;

• Berdasarkan pola sebaran angin 3000 ft tanggal 21 September 2020 pukul 19.00 WIB pada umumnya angin melewati wilayah Jawa Barat dari arah Timur laut hingga Tenggara.

Terdapat TC Dolphin (996 hpa) dan tekanan rendah di sekitar perairan Filipina membentuk pola sirkulasi siklonik, daerah pertemuan angin (konvergensi) serta belokan angin yang cukup signifikan di sepanjang Selat Karimata hingga Jawa Barat, kondisi ini mendukung suplai awanawan hujan di antaranya di wilayah Jawa Barat.

• Berdasarkan data suhu permukaan dari pagi hingga siang hari terjadi pemanasan yang cukup kuat sehingga hal ini mendukung proses pertumbuhan awan hujan, serta didukung oleh faktor lokal yaitu kelembaban udara yang basah, menyebabkan peningkatan aktifitas pertumbuhan awan hujan konvektif dengan jenis Cumulus padat dan Cumulonimbus yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang.

• Berdasarkan kondisi musim, pada bulan September memasuki masa transisi, potensi hujan yang terjadi karena faktor pemanasan pada pagi hingga siang hari sehingga masih menyebabkan terbantuknya awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus yang berpotensi terhadap cuaca ekstrim diantaranya angin kencang pada siang/sore hingga menjelang malam hari.

• Berdasarkan data curah hujan di sekitar Sukabumi dan Bogor telah terjadi hujan yang cukup merata dengan intensitas yang bervariasi ringan hingga sangat lebat pada sore hingga malam hari/

Akumulasi curah hujan yang cukup tinggi dari hulu dengan durasi yang cukup lama berpotensi menyebabkan naiknya luapan air sungai, pada daerah dengan dataran yang cukup rendah hal ini berpotensi memicu terjadinya banjir bandang.


Disadur dari Tribunjabar.id

Curah Hujan Tinggi Banjir Bandang Kabupaten Bogor BMKG


Loading...