Masuk Zona Hijau Covid-19, Sekolah Tatap Muka Segera Diuji Coba di Tiga Pulau di Kota Makassar

Masuk Zona Hijau Covid-19, Sekolah Tatap Muka Segera Diuji Coba di Tiga Pulau di Kota Makassar
Ilustrasi (Kompas.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Jumat, 18 September 2020 12:37 WIB

Terasjabar.id - Sekolah tatap muka segera diuji coba di tiga pulau di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang masuk wilayah zona hijau Covid-19. Uji coba ini dilakukan di sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar Irwan Bangsawan mengatakan, ketiga pulau yang telah disurvei, yakni Pulau Bone Tambung, Pulau Barrang Caddi, dan Kodingareng. Ketiga pulau itu memungkinkan untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka.

"Kami baru mau mencari wilayah zona hijau untuk kami coba lakukan pembelajaran sekolah tatap muka. Saya sudah ke pulau-pulau dan itu masuk daerah hijau. Jadi mungkin kami lakukan di pulau dulu," kata Irwan Bangsawan, Kamis (17/9/2020).

Irwan mengatakan, rencana uji coba ini selanjutnya dilaporkan ke Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin. Jika disetujui, barulah uji coba ini diterapkan. "Di pulau kan zona hijau, jadi saya akan sarankan ke pak wali untuk uji coba sekolah tatap muka di sana," tuturnya.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan rencana ini juga diterapkan di luar pulau atau 14 kecamatan lain. Uji coba hanya tinggal menunggu kondisi pandemi melandai karena saat ini Kota Makassar masih berstatus zona merah. "Tapi kami lihat dulu kondisi pandemi Covid-19 sekarang, apakah memungkinkan dibuka sekolah tatap muka atau tidak," ujarnya.

Menurut Irwan, ada beberapa skema jika pembelajaran sekolah tatap muka diterapkan. Selain memberlakukan sistem shift, jam belajar dan jumlah siswa yang sekolah tatap muka harus dibatasi, serta harus mengikuti protokol kesehatan.

Dia mencontohkan, jika dalam satu rombongan belajar (rombel) atau kelas ada 30 siswa, maka akan dibagi menjadi tiga kelas. Masing-masing kelas berisi 10 siswa. "Mereka juga belajar tidak seperti jam-jam normal, jadi mungkin hanya dua jam sampai tiga jam saja," ucap Irwan.

Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin sebelumnya menegaskan tidak ingin buru-buru membuka sekolah tatap muka. Dia khawatir akan ada klaster baru jika aktivitas belajar di sekolah dilakukan.

"Kami tidak mau menambah risiko penularan, risiko tumbuhnya klaster baru khususnya pada anak-anak didik kita," kata Rudy.

Dia menambahkan, siswa jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP masih sangat rentan terpapar penyakit termasuk Covid-19. Karena itu, sekolah tatap muka masih terlalu berisiko jika dibiarkan.

"Kami menunggu dan lihat perkembangan dulu. Biarlah daerah lain kalau mau coba-coba buka. Itu kami jadikan riset bagaimana efek dari pembukaan itu," ujarnya.

Disadur dari iNews.id

Kota Makassar Pandemi Virus Corona Zona Hijau


Loading...