Spot Rawan Penularan Virus Corona saat Pendakian Gunung

Spot Rawan Penularan Virus Corona saat Pendakian Gunung
CNN Indonesia
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 5 September 2020 12:43 WIB

Terasjabar.id -- 

Membawa surat keterangan bebas virus corona atau surat keterangan bebas penyakit mirip flu menjadi salah satu syarat mendaki pegunungan di Indonesia saat ini.

Pengelola gunung juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti membatasi jumlah pendaki serta mewajibkan penggunaan masker dan jaga jarak fisik antar pendaki.

Meski telah ada aturan yang ketat dari pemerintah Indonesia dan pengelola, namun sejatinya usaha menekan angka penyebaran virus corona tetap menjadi tanggung jawab para pengunjung, seperti yang dikatakan oleh Meidian Prana, Humas Asosiasi Pendaki Gunung Indonesia (APGI).

Terlebih saat ini banyak orang yang sudah jengah berada di dalam rumah dan ingin segera wisata alam, sehingga memunculkan banyak pendaki pemula.

Melatih kondisi fisik bisa menjadi salah satu persiapan mendaki gunung, misalnya dengan jogging atau bersepeda. Dengan demikian, kita bisa mengetahui masalah kesehatan yang bakal dihadapi, terutama soal daya tahan tubuh.

Selain persiapan fisik, pendaki baik pemula atau profesional, juga wajib memiliki manajemen resiko khusus pandemi, seperti yang

"Misalnya melakukan pendakian dalam kelompok kecil dan menggunakan perlengkapan pribadi serta mengurangi penggunaan peralatan bersama," kata Meidian saat diwawancara oleh CNNIndonesia.com pada Selasa (1/9).

Meidian juga mengingatkan bahwa terdapat sejumlah titik di mana protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak fisik wajib dilakukan pendaki agar terhindar dari penyebaran virus corona selama mendaki gunung.

Walau wisata alam sudah pasti dilakukan di ruangan terbuka, namun protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus corona tetap wajib diterapkan.

Beberapa spot yang perlu diwaspadai ialah; basecamp atau rumah singgah pendaki, pos registrasi, pos masuk, area berkemah, sampai puncak gunung.

"Pasalnya kelima titik tersebut pasti ramai didatangi oleh kumpulan kelompok lain, sehingga protokol kesehatan di spot ini wajib diterapkan," ujar Meidian.

Selebihnya, ia mengingatkan bahwa pendaki juga tak perlu ngoyo datang ke gunung saat kondisi badan tidak fit.

Pendaki yang jatuh sakit di tengah rute pendakian pasti bakal merepotkan semua orang, apalagi di tengah masa pandemi virus corona, saat rumah sakit di daerah kewalahan menangani pasien.

"Sesampainya di tempat istirahat, jangan lupa mencuci tangan dan anggota tubuh yang lain. Kalau ingin berkemah, kurangi kapasitas tenda setengahnya," pungkas Meidian.(CNN)

Pendakian Gunung Virus Corona Flu


Loading...