Fakta Terkini Kasus Gilang Pria Fetish Kain Jarik yang Lecehkan Korban, Dia Dikeluarkan dari Kampus

Fakta Terkini Kasus Gilang Pria Fetish Kain Jarik yang Lecehkan Korban, Dia Dikeluarkan dari Kampus
Tribunnews.com
Editor: Malda Hot News —Kamis, 6 Agustus 2020 09:59 WIB

Terasjabar.id - Gilang, pria diduga pengidap fetish kain jarik, harus menerima kenyataan pahit setelah apa yang dilakukannya kepada mahasiswa baru.

Orangtua Gilang pun pasrah dengan nasib yang harus ditanggung putranya saat ini.

Seperti diketahui, kasus Gilang mencuat setelah satu korbannya membuat cuitan di akun twitternya.


Korban menuturkan, peristiwa itu dialami saat ia menjadi peserta mahasiswa baru.

Korban dan pelaku berkuliah di kampus yang berbeda.

tribunnews
Fetish dibungkus kain jarik viral di Twitter (Twitter @m_fikris)

Gilang tiba-tiba mem-follow akun Instagram korban dan dari situ keduanya intens berkomunikasi.

Gilang kemudian meminta korban bersedia dibungkus dengan kain jarik selama tiga jam layaknya jenazah manusia yang meninggal dunia.

Saat itu Gilang beralasan melakukannya untuk riset.

Viralnya cuitan itu membuat pihak kampus tempat Gilang menimba ilmu ikut bereaksi.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itupun mendapat sanksi tegas dari kampus.

Kabar terbaru, Unair menyatakan telah mengeluarkan Gilang dari kampus.

Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair Suko Widodo menjelaskan, Rektor Unair Prof Muhammad Nasih sudah mengonfirmasi yang bersangkutan beserta orangtua sebagai wali mahasiswa sebelum keputusan drop out (DO) diambil.

"Pihak wali mahasiswa menyesali perbuatan putranya dan menerima apa pun keputusan pihak kampus," jelas Suko Widodo

Lebih lanjut Suko Widodo menjelaskan, keputusan itu diambil setelah komite etik kampus menilai G melanggar etik dan mencoreng nama baik Unair.

Tindakan G, kata Suko, dianggap mencoreng nama baik Unair sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

"Jika memang memenuhi unsur kriminal, kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada penegak hukum," ujar Suko.

Pertimbangan lainnya, pihak kampus juga memperhatikan pengaduan sejumlah korban yang merasa dilecehkan dan direndahkan martabatnya oleh G.

"Unair telah mengambil keputusan melakukan drop out (DO) kepada yang bersangkutan sesuai keputusan komite etik kampus," kata dilansir dari Kompas.com

Viral di Medsos

Sosok Gilang, predator fetish kain jarik berkedok riset akhirnya terungkap.

Pihak Universitas Airlangga (Unair) hingga junior Gilang buka suara perihal sosok pelaku fetish yang kini sedang jadi perhatian tersebut.

Bahkan, pihak Unair mengaku akan mengambil langkah tegas kepada mahasiswanya yang melakukan fetish kain jarik berkedok riset tersebut.

Sebelumnya, sosok Gilang mendadak jadi perbincangan publik.

Hal tersebut terjadi usai cerita fetish seorang pria dengan kain jarik diungkap sebuah akun di Twitter.

Dalam akunnya yang bernama @m_fikris, pria tersebut mengaku baru saja menjadi korban pelecehan seksual.

Akun @m_fikris membeberkan soal perangai Gilang, pria yang disebut-sebut telah melakukan pelecehan seksual kepadanya.

Pelecehan tersebut rupanya berkenaan dengan fetish yang dimiliki Gilang, yakni membungkus korbannya dengan kain jarik.

Untuk diketahui, fetish adalah kondisi manusia terangsang terhadap sebuah objek akibat fantasi seksual.

Baru sadar dirinya menjadi korban pelecehan seksual, akun @m_fikris pun mengurai kisahnya.

Pengungkapan fetish kain jarik tersebut lantas mengurai kehebohan publik.

Nama Unair sebagai tempat Gilang mengenyam pendidikan pun ikut terseret.

Hingga akhirnya, pihak Unair buka suara terkait sosok Gilang.

Dikutip dari Surya.co.id, Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair, Suko Widodo menmbenarkan bahwa sosok pelaku Fetish kain jarik berkedok riset yang viral di sosial media merupakan mahasiswanya, Gilang ANP.

Gilang merupakan mahasiswa angkatan 2015.

tribunnews
viral di Twitter soal penyimpangan seksual fetish kain jarik dari lelaki bernama 'Gilang' (Twitter /@m_fikris)

Saat ini berarti Gilang sudah berada di semester 10.

Perihal kasus yang tengah mendera Gilang, pihak kampus mengaku akan bertindak tegas.

"Kami secara tegas tidak akan melindungi kesalahan dan akan terus melakukan investigasi. Tentunya akan memberikan sanksi paling tegas karena hal itu merupakan tindakan melanggar disiplin moral mahasiswa,"ujarnya pada SURYA.co.id, Kamis (30/7/2020).

Sayangnya hingga saat ini, Gilang yang merupakan warga luar Kota Surabaya belum bisa dihubungi.

Sehingga pihak kampus akan menyerahkan sepenuhnya pada pihak berwenang.

"Kami mencoba menghubungi sejak semalam ramai dibicarakan, tapi hingga sekarang yang bersangkutan tidak menjawab dan tidak hadir. Untuk itu kami terus melakukan pelacakan dan investigasi lanjutan," lanjutnya.

Pernah Diarak Warga

Sebelumnya, Presiden BEM FIB Unair, Adnan Guntur mengatakan, Gilang pernah diarak warga.

Hal itu terjadi lantaran Gilang ketahuan berbuat asusila di kamar kos.

"Kejadian sekitar tahun 2018, dia pernah ke-gap (Ketahuan) sama warga. Akhirnya sama warga diarak dengan membentangkan tulisan saya tidak akan mengulangi lagi. Kayaknya kasusnya sama tali-menali," kata Adnan, Kamis (30/7/2020).

Ujar Adnan lagi, Gilang dikenal sebagai seorang biseksual di lingkungan kampus.

Gilang rupanya kerap mencari calon korban dengan mengincar mahasiswa baru.

"Saya cerita dari latar belakang pelaku, dia memang benar mahasiswa sini bisa dibilang mahasiswa tua angkatan 2015. Dan track recordnya dari dulu seperti itu. Pas saya masih maba, angkatan saya mengeluhkan kalau didekati," ungkapnya.

"Teman-teman angkatannya tahu kok kalau dia memang gay. Sudah terkenal gitu," imbuhnya.

Untuk bisa berkomunikasi dengan calon korban, biasanya Gilang melakukan pendekatan lewat media sosial.

"Kalau ada maba yang dianggap menarik diincar sama dia dicari Instagramnya ngajak folbek terus dm minta nomor Whatsapp," ujarnya.

Saat akan melakukan eksekusi, Gilang selalu menggunakan modus yang sama.

Yaitu meminta calon korban membantunya untuk melakukan fetish kain jarik berkedok riset.

 (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)



Gilang Fetish Bungkus Kain Jarik ernest Maba UNAIR Jempol Kaki


Loading...