300 Ribu Orang Kehilangan Rumah Akibat Ledakan Dahsyat di Beirut, Kerugian Lebih Rp 200 Triliun

300 Ribu Orang Kehilangan Rumah Akibat Ledakan Dahsyat di Beirut, Kerugian Lebih Rp 200 Triliun
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 6 Agustus 2020 09:16 WIB

Terasjabar.id - Bukan cuma korban jiwa, ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat menyisakan banyak dampak. Satu di antaranya muncul kawah.

Kerugian yang ditimbulkan mencapai lebih dari Rp 200 triliun.

Ukuran tersebut melebihi sebuah lapangan sepak bola.

Untuk mengukur ukuran kawah itu, CNN menggunakan perangkat lunak geospasial.

tribunnews
Penampakan kawah akibat ledakan di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020), dari citra satelit Planet Labs, Inc. (CNN)

Penilaiannya akurat dalam jarak 10 meter.

Gubernur Beirut, Marwan Abboud, mengatakan, kerugian kolektif akibat ledakan yang terjadi Selasa mencapai 10 miliar dolar Amerika (Rp 145,5 triliun) hingga 15 miliar dolar Amerika (Rp 218,2 triliun).

Mengutip AlJazeera, Abboud menjelaskan, jumlah itu termasuk kerugian langsung dan tidak langsung terkait bisnis.

Lebih lanjut, Abboud juga mengatakan jumlah gandum yang tersedia saat ini terbatas.

Menurutnya, krisis bisa saja terjadi.

Masih dikutip dari AlJazeera, jumlah korban jiwa akibat ledakan di Beirut bertambah.

Sebanyak 135 orang meninggal dunia dan 5.000 lainnya mengalami luka.

Abboud mengatakan 300 ribu orang saat ini kehilangan rumahnya.

Ia menambahkan, pihak berwenang kini sedang berusaha menyediakan makanan, air, dan tempat tinggal bagi mereka.

Dilansir CNN, Lebanon telah mengalokasikan dana sekitar 66,335 juta dolar Amerika (Rp 965 miliar) untuk menangani dampak ledakan di Beirut.

Terkait hal ini, Bank Dunia mengatakan siap membantu memenuhi kebutuhan Lebanon setelah ledakan.

"(Kami) juga bersedia memprogram ulang sumber daya yang ada dan mengeksplorasi pembiayaan tambahan untuk mendukung pembangunan kembali kehidupan dan mata pencaharian orang-orang yang terkena dampak bencana ini," kata Bank Dunia dalam sebuah pertanyaan, dikutip dari AlJazeera.

Kronologi Menurut Saksi Mata

Ledakan besar terjadi Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8/2020) sore pukul 06.07 waktu setempat.

Beberapa saksi mata menuturkan kronologi ledakan di Beirut yang menewaskan sekitar 73 orang dan melukai 4.000 korban.

Dikutip Tribunnews dari BBC, seorang saksi mata bernama Hadi Nasrallah mengatakan awalnya ia melihat api.

Namun, saat itu, Nasrallah mengaku tak tahu jika akan terjadi ledakan besar.

Tiba-tiba saja ia kehilangan pendengaran karena ternyata tempatnya berada sangat dekat dengan lokasi kejadian.

Selama beberapa detik kehilanan pendengaran, Nasrallah tahu ada yang salah.

tribunnews
Api berkobar dan asap mengepul usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR (AFP/STR)

Suara ledakan terdengar keras dan bangunan pun bergetar.

Setelahnya, tampak kaca-kaca mobil dan bangunan di sekitar Nasrallah pecah.

Bahkan, kaca-kaca di bangunan tinggi juga turut pecah dan turun ke bawah.

Lebih lanjut, Nasrallah menuturkan orang-orang di Beirut mulai memanggil satu sama lain.

"Kami kaget, karena saat hal seperti ini terjadi, hanya satu daerah yang terkena dampaknya."

"Tapi, kali ini semua Beirut (terkena), bahkan daerah di luar Beirut," katanya.

Selain Hadi Nasrallah, seorang jurnalis bernama Sunniva Rose, juga mengisahkan kronologi ledakan di Beirut.

Ketika ledakan terjadi, Rose tengah mengemudi menuju Beirut pada Selasa sore.

Ia lalu menyaksikan sendiri kekacauan terjadi.

tribunnews
Tentara beserta petugas menggotong seorang pria yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit menyusul terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Ibrahim Amro (AFP/Ibrahim Amro)

Jalanan di Beirut, kata Rose, tertutup kaca, batu bata, serta pecahan bangunan, dan membuat ambulans sulit lewat.

 

Rose menambahkan, hingga Selasa malam masih terlihat asap membubung tinggi.

Seluruh Kota Beirut pun tampak gelap dan suram.

"Masih ada asap naik ke langit menjelang malam. Seluruh kota hitam."

"Sangat sulit untuk berjalan, orang-orang berlumuran darah."

"Saya melihat seorang wanita berusia 86 tahun dirawat seorang dokter yang rumahnya runtuh, menggunakna peralatan P3K seadanya."

"Mobil-mobil hancur total karena runtuhan batu," tutur Rose. (Tribunjabar.id)




Lebanon Ledakan Bom Beirut Hassan Diab Petasan Amonium Nitrat


Loading...