#PecatTengkuzulDariMUI Menggema di Twitter, Ada Apa dengan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain

 #PecatTengkuzulDariMUI Menggema di Twitter, Ada Apa dengan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Selasa, 23 Juni 2020 09:47 WIB

Terasjabar.id - Jagat Twitter diramaikan tagar #PecatTengkuzulDariMUI, Selasa (23/6/2020). Bahkan tanda pagar tersebut sudah mulai muncul sejak sehari sebelumnya.

Sudah lebih dari 14 ribuan tagar disematkan.

Ada masalah apa dengan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain ini?

Seorang netizen dengan akun @dianafithras mengunggah video pendek soal kumpulan dosa Tengku Zulkarnain yang suka menyebarkan hoaks dan fitnah.

Akun @dianafithras menyebut Wasekjen MUI itu sebagai produsen hoaks yang sangat hobi menyebarkan berita bohong dan adu domba. Dia pun mendesak agar MUI Pusat segera memecat Ustaz Tengku Zul. 

Ada juga akun @narkosun yang mengunggah cuplikan video Tengku Zulkarnain berbicara dengan Refly Harun.

Dalam cuplikan video itu Tengku Zulkarnain bilang bahwa dirinya akan mendukung KH Maruf Amin bila menjadi presiden bahkan dia rela memberikan uangnya untuk kampanye Maruf Amin.

"KH Maruf Amin guru saya, kalau jadi presiden tim kampanye pakai duit saya. Tapi karena ada Jokowi yang separo-separo lah, kalau Jokowi wafat lalu KH Maruf jadi presiden barulah saya banyak membantu," kata Tengku.

Lalu Tengku Zulkarnain melanjutkan saat di MUI, pertemanan dengan Maruf Amin terjalin 22 tahun, saat Maruf Amin masih menjadi Ketua Umum MUI dan Tengku sebagai sekjen memimpin sidang. Namun dengan Jokowi merasa tidak cocok karena pendukungnya (PDIP). 

Karena menurut Tengku, PDIP dari dulu tidak pernah memperjuangkan agama seperti pembahasan UU Pornografi PDIP walkout, UU pendidikan walkout

"Ingat gak pak Refly saat pembahasan UU pendidikan pasal 12 a tiap-tiap anak didik berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh guru seagama yang diajarkan. Ini kok ditolak oleh PDIP. Aneh ini masa anak yang beragama kristen kan harus mendapatkan hak diajarkan guru beragama kristen masa ditolak. saya yakin PDIP benci sama agamanya. Saya terang-terangan saja ngomong kayak gini," kata Tengku Zulkarnain.

Ada juga akun dari @tjhinfar21 menyebutkan Tengku Zulkarnain dipermalukan seorang santri muda yang menyebutkan ilmu agamanya belum sampai dan lebih baik belajar dan mengaji bersamanya. "Dalam hal usia memang lebih uzur tapi dalam hal ilmu kalah jauh sama anak kecil," tulisnya. 

Siapa Tengku Zulkarnain?

Tengku Zulkarnain adalah seorang ustaz berdarah Melayu Deli dan Riau, yang lahir di Medan pada 14 Agustus 1963. Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan MUI periode 2015-2020. 

Ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara, Jurusan Sastra Inggris.

Selain di MUI, Tengku Zul juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla'ul Anwar, sebuah organisasi berfokus pada pendidikan Islam.

Tengku Zul juga pernah menulis buku "Salah Faham: jawaban atas buku rapot merah A'a Gym".

Dalam pendidikan agama Islam, ia belajar ilmu fiqih dari gurunya bernama Syaikh Dahlan Musa dan ilmu Al-Qur'an dari Syaikh Azro'i Abdul Rauf.

Ia juga sempat ikut serta dalam Aksi Bela Islam seperti aksi-aksi yang dilakukan alumni 212.

Pada Pemilu Presiden 2019, Tengku Zul tercatat sebagai salah satu pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam cuitan di Twitter pribadinya, ia mengaku ikut Jamaah Tabligh sejak 1988.

Pada akhir-akhir ini, Tengku Zul sedang menggagas aksi penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), yang menurutnya bertentangan dengan agama Islam.

Tengku Zulkarnain Posting Kisah Firaun Pemimpin Zalim, Sebelumnya Sempat Soroti BPJS Kesehatan

Pemuka agama Tengku Zulkarnain pada Jumat (15/5/2020) pagi menuliskan kisah kekejaman Firaun di akun instagramnya. 

Firaun terkenal sebagai pemimpin yang zalim, suka berbuat keji parda rakyat kecil.

Firaun juga penguasa yang kejam. Musabab tafsir mimpinya dari para ahli nujum, dia perintahkan algojonya membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.

Sebab dalam mimpinya, Firaun melihat kobaran api yang datang menghampiri dari arah Baitul Maqdis. Api tersebut membakar kota Mesir dan melahap seluruh bagiannya.

Para ahli tafsir mimpi meramalkan akan lahir seorang bayi laki-laki dari kalangan Bani Israil dan akan menghancurkan kota Mesir, juga Firaun.

Sejak itulah Firaun seperti dikisahkan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 49 memerintahkan algojonya untuk menyembelih setiap bayi laki-laki yang lahir. Untuk bayi perempuan dibiarkan hidup.

Tidak diketahui apa maksudnya menuliskan kisah ini.

Berikut postingannya:

Tragisnya Nasib Firaun

Saat Firaun berkuasa di Mesir, rakyatnya terpecah belah dalam beberapa kelompok yang berbeda.

Kelompok mereka yang mengkritik Firaun diperlakukan secara tidak adil.

Mereka semua dibully, ditindas, bahkan akhirnya dikejar kejar, dan dianaiaya karena dianggap NYINYIR.

Kelompok yang pro Nabi Musa, setelah sadar akan kejahatan dan kelicikan Firaun, seperti kelompok tukang sihir, diazab dengan pedih.

Mula mula dibujuk agar tetap berada dalam kelompok pemuja Firaun dan jadi pembela Firaun.

Tapi setelah mereka tetap menolak bujuk rayu sang Raja, maka akhirnya mereka semuanya disalib, setelah terlebih dahulu tangan dan kakinya dipotong secara bersilangan.

Kelompok penjilat seperti Menteri Segala Urusan, Hamman dkk diberi jabatan dan kemewahan hidup.

Diberi kebebasan untuk ikut melakukan kezaliman dan memuaskan nafsu mereka pada rakyat Mesir secara sewenang wenang.

Firaun (bangkapos)

Begitu cinta jabatan dan zalimnya Firaun, hanya gara gara dia bermimpi akan ada seorang anak dari bani Israil yang akan menumbangkan kekuasaannya kelak di kemudian hari, maka dia pun mengeluarkan sejenis "PERPPU" setelah mimpinya itu.

Isinya adalah perintah untuk menyembelih semua anak bayi bani Israil yg lahir di tahun itu tanpa pandang bulu dan belas kasih.

Padahal jumlah bani Israil saat itu tidak tanggung tanggung banyaknya, yakni sekitar 700.000 jiwa (menurut Imam Suyuthi dalam kitab karya beliau, Tafsir Durrul Mantsur).

Tidak terbayangkan manusia dengan wajah culun seperti Firaun itu mampu melakukan perbuatan keji yang tiada taranya di muka bumi.

Kelompok terakhir adalah model kebanyakan rakyat Mesir yg bodoh. Hanya tunduk dan patuh, pasrah pada Firaun saja.

Begitu lemahnya mereka, sampai diperintahkan menyembah Firaun pun mereka rela melakukannya.

Apa akhir dari semua itu...? Fir'aun dan seluruh Menteri serta tentaranya akhirnya dimatikan Allah dalam keadaan sehina hinanya.

Mereka ditenggelamkan Allah di laut Merah, saat berada pada puncak kezalimannya, yakni ingin membunuh semua mereka yang tidak setuju dengan sang Raja...

Kira kira jika kita hidup di zaman itu di Mesir, berada dalam kelompok manakah kita...?

Medan, 14 Mei, 2020,

Tengku Zulkarnain

Tengku Zulkarnain memberikan tambahan, Perhatikan betapa culunnya wajah Firaun pada foto di mummnya bawah ini.

Rasanya mustahil wajah seculun itu sanggup mengeluarkan keputusan untuk menyembelih ribuan bayi suci yang tidak berdosa hanya gara-gara ambisi pada jabatannya sebagai raja. 

Jika hanya melihat jasadnya tapi Alquran dan hadis Nabi tidak menuliskan kisahnya, mungkin kita semua tidak akan ada yang percaya pada kekejaman manusia berwajah culun ini, Wallahu alam.

Soroti BPJS

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain buka suara terkait kenaikan iuran BPJS Kesehatan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Menurutnya, kenaikan iuran ini bagaikan petir disiang bolong. Sebab, kenaikan BPJS Kesehatan sebelumnya sempat ditolak Mahkamah Agung (MA) dan diperintahkan kembali ke tarif lama.

Tengku Zulkarnain pada Kamis (14/5/2020) malam mencuitkan soal kenaikkan BPJS kesehatan.

"Mari kita poling. Iuran BPJS dinaikkan Pemerintah pak  @jokowi dgn mengabaikan Keputusan Mahkamah Agung. Jika terlambat bayar iuran, ada Perpres thn 2018, peserta BPJS didenda 5%. Apakah menurut anda Kedua Perpres itu:

Tengku Zulkarnain pun menanyakan pada Menko Polhukam, "Prof Dr. Mohammad Mahfud MD @mohmahfudmd mengatakan Keputusan Mahkamah Agung batalkan kenaikan tarif BPJS adalah hasil Judicial Review. Hasilnya FINAL dan MENGIKAT tdk BOLEH DILAWAN, Wajib dipatuhi Pemerintah.Anda mau TELAN LUDAH? Atau MUNDUR?"

Apakah rakyat boleh mengikuti jejak kalian dengan mengabaikan keputusan judicial review dengan membuat tindakan baru. Dan, apakah itu tidak dihitung mengabaikan keputusan MA?

Saya mau tanya Prof  @mohmahfudmd apakah jika kami membuat dan menggalang gerakan agar rakyat stop bayar pajak tahun 2020 dan 2021 ini utk kemudian memilih utk membayarnya dua tahun lagi yakni tahun 2022 dengan membayar dendanya 2%, kami melanggar hukum negara, dapat dipidana?

Ia pun mempertanyakan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut kenaikan iuran BPJS Kesehatan dilakukan untuk menjaga keberlanjutan operasional BPJS Kesehatan.

“O, jadi demi menjaga operasional maka putusan Mahkamah Agung boleh diabaikan? Mohon dijawab yg tegas. Kalau iya, biar kami rakyat Indonesia mengikuti jejak langkah kalian mengabaikan MA,” ucapnya. (Tribunjabar.id)




Pecat Tengku Zul MUI Twitter


Loading...