Oeblet : Pekerja seni "Banting Stir"

Oeblet : Pekerja seni
Editor: Malda Teras Kuningan —Selasa, 16 Juni 2020 08:52 WIB

Terasjabar.id, Kuningan - Para pekerja seni pernah mengalami keadaan betapa mudahnya mencari uang dan betapa lancarnya semua pekerjaan seni dari event ke event.
Imbalan professional Kita membuat rasa percaya diri bahkan semakin menguat manakala pekerjaan ini mampu menjadi tumpuan harapan sampai akhir hayat.


Serba gemerlap dan berlimpah, namun selama 3 bulan terahir ini Kita belajar dari Covid-19, betapa rapuhnya pekerjaan Kita hanya dengan corona saja, panggung seni pertunjukkan tiba-tiba berhenti total dan otomatis bidang pendukung lainnya berhenti pula. Betapa tidak !!
Demikian komentar Yusup Oublet musisi tabuhan nusantara,saat diwawancarai di Padepokan Bumi Seni Tarikolot (BST) Ds Sukamukti Kec.Jalaksana Kuningan Minggu (14/06-2020).
Dalam menyikapi pandemik Covid-19 tutur Oublet, banyak pekerja seni yang tidak siap, mendadak masing-masing mencari jalan dan peluang lain untuk sekedar survive dengan usaha serabutan apa saja sambil pelan-pelan tetap berusaha berkarya sambil menyesuaikan bentuk" kekaryaan dengan memanfaatkan ragam format media, tuturnya.


Ketahanan lahir Batin Kita di uji , mental runtuh di tengah desakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda, tabungan semakin menipis atau nihil sama sekali.
Satu sama lain saling menguatkan Dan lahirlah ragam solidaritas yang membuat Kita merasa tidak sendiri.
Sejatinya para pekerja seni itu jenis manusia yang sangat tangguh di semua keadaan, tapi kali ini rasanya sebagian besar porak poranda.

Gambar

Padepokan Bumi Seni Tarikolot (BST) di kaki Gunung Ciremai, siap menuju new normal-AKB

Tiga bulan telah lewat, pengalaman pahit ini menjadi pelajaran Mahal, sehingga langkah cermat di era new normal butuh segera di tata, imbuh dia.
Keadaan ini sedikit banyak juga merubah haluan di padepokan bumi seni tarikolot yang tadinya hanya berorientasi pada bagaimana pengembangan seni budaya tumbuh di desa, sekarang di perluas dan dipertajam pada usaha pemberdayaan melalui rancangan bisnis professional yang butuh di rancang secara matang. Skala prioritasnya adalah kebutuhan dasar harus teramankan dulu, ujarnya..

Begitu juga kita lihat banyak dari para pekerja seni yang tiba-tiba 'Banting setir' melakukan usaha di luar bidang utama.
Pertanyaannya salahkah mereka ?
Tidak ada yang salah, malah secara jujur merasa salut dan bangga dengan langkah beberapa kawan yang berani keluar dari keterpurukan dengan terobosan usaha secara kasat mata jauh dari dunia kesenian.
Praktiknya pasti tidak mudah, tetapi daripada tidak melakukan apa apa. Terlebih hanya nunggu dari belas kasih pemerintah, masing-masing bergerak hingga menemukan pola-pola usaha yang lambat laun mulai di hayati.
Betapa secara pribadi menaruh hormat luar biasa pada setiap individu yang 'zig zag' melakukan Kegiatan barunya.


Menurut Oublet, dirinya mengamati banyak sahabat yang mulai bangkit dari keadaan mengerikan ini, rasa optimis terus semakin menguat hingga nampak beberapa mulai hadir kembali dengan karya karyanya, ujar pemilik BST ini.
Takdir pekeja seni mahluk multi rasa, dengan segala kepekaannya akan sanggup melewati apapun dengan ide-ide kreatifnya.
New normal harapan Kita semua untuk kembali melihat kemungkinan. Dan peluang berkesenian dengan Cara yang baru.


Kita masih menunggu perkembangan Hari Hari kedepan, dengan tetap mengedepankan ikhtiar sambil terus meluaskan jejaring kekaryaan, ujarnya.
Secara ego kadang sering di tempatkan
oleh para pekerja seni lebih berarti dari apapun.
Selamat menjalani hari hari yang tidak mudah, semoga kita bisa melewatinya, pungkas Oublet. (H WAWAN JR)

Pekerja Seni Uang Event Kuningan


Loading...