Sakit Perut Setelah Berhubungan Tanda Hamil, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasannya
Terasjabar.id - Benarkah alami sakit perut usai berhubungan tanda hamil?
Hamil pada dasarnya adalah harapan setiap wanita yang sudah menikah.
Tak ingin terlalu lama menanti, tak sedikit Moms yang diberi anugrah kehamilan sangat cepat.
Beberapa gejala kehamilan dapat segera kamu ketahui, namun ada pula yang tidak dapat segera dideteksi.
Banyak mitos dan kepercayaan di masyarakat yang berkembang perihal tanda kehamilan.
Sehingga kadang kamu yang baru pertama kali hamil dibuat ragu dengan kehamilannya.
Mengutip dari verywellfamily, segala hal yang terjadi setelah lakukan hubungan seks baik adanya bercak maupun bertambahnya cairan tak menjamin hubungannya dengan kehamilan.
Selain telat menstruasi, gejala kehamilan akan benar-benar muncul saat 5 atau 6 minggu usia kehamilan.
Sindrome pramenstruasi (PMS) miliki karakter gejala yang hampir sama dengan gejala kehamilan.
Berikut hal yang dipertimbangkan saat Moms ingin menentukan kehamilan.
1. Mual
Cepat mual sesaat setelah berhubungan seks bisa jadi pertanyaan semua wanita perihal kehamilan.
Biasanya mual pada wanita hamil dimulai setelah usia kehamilan 2 hingga 8 minggu.
2. Tes kehamilan
Tes kehamilan jadi cara terbaik untuk mengetahui apakah Moms hamil atau tidak.
Tes kehamilan dapat dilakukan di rumah atau datangi pusat kesehatan terdekat untuk hasil yang lebih meyakinkan.
3. Suhu tubuh
Perkiraan dengan pemetaan suhu tubuh dapat berfungsi dengan baik jika Moms mengukurnya setiap hari.
Peningkatan suhu tubuh biasanya dimulai satu atau dua hari setelah LH/leutenizing hormone melonjak dan terjadi peningkatan progesteron setidaknya 10 hari.
Pada umumnya ini yang terjadi pada Moms yang alami kehamilan pada minggu-minggu pertama:
1. Perut terasa kembung
2. Alami perubahan suasana hati yang tak menentu
3. Sakit kepala yang makin bertambah
4. Nafsu makan berubah
5. Perubahan payudara
6. Perut terasa berat
Nah Moms jika penasaran apakah sakit perut yang dialami setelah berhubungan badan tanda hamil? Sebaiknya lakukan pengecekan lebih akurat di pusat kesehatan.
(tribunjakarta.com)