Wali Kota Semarang Memastikan Siap Menyambut New Normal di Tengah Pandemi Virus Corona. 'Perketat SOP Kesehatan di Daerah Industri hingga Restoran'

Wali Kota Semarang Memastikan Siap Menyambut New Normal di Tengah Pandemi Virus Corona. 'Perketat SOP Kesehatan di Daerah Industri hingga Restoran'
Ilustrasi (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 4 Juni 2020 13:21 WIB

Terasjabar.id - Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi memastikan siap menyambut new normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19. Hendrar menegaskan, tak akan kesulitan menghadapi new normal karena sejak awal Semarang tak menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dia menjelaskan, saat Kota Semarang terkonfirmasi ada kasus Covid-19 pada 27 Maret 2020, pihaknya memilih opsi Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PKM. PKM tetap mengizinkan sektor industri hingga pusat perbelanjaan beroperasi. Dengan catatan, harus menjalankan protokol kesehatan.

"Kami ambil jalan tengah dengan cara memasifkan patroli supaya orang-orang paham dengan SOP kesehatan," katanya dalam diskusi Pembatasan Kegiatan Vs Produktif dan Aman Hadapi Covid-19 yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (4/6).

Lantaran telah menerapkan PKM, Hendrar mengaku tak akan kesulitan jika nanti memasuki tatanan hidup baru. Masyarakat Kota Semarang juga diklaim sudah terbiasa dengan protokol kesehatan di ruang-ruang terbuka.

"Sebenarnya Kota Semarang itu semuanya sudah berjalan sesuai dengan SOP kesehatan," ujarnya.

Dia melanjutkan, Pemerintah Kota Semarang terus mengingatkan sektor industri untuk memperketat penerapan protokol kesehatan. Terlebih saat fase new normal berjalan nanti.

"Kita sudah tekankan kepada mereka tolong karyawannya dibatasi. Misalnya sif pagi ini biasanya mereka kerja 400 orang, kita minta untuk diatur jarak kalaupun harus berkurang pegawainya bisa dikondisikan pada sif berikutnya atau malam atau pagi dini hari," jelasnya.

Imbauan yang sama disampaikan kepada PKL maupun pemilik restoran di Kota Semarang. Hendrar menegaskan, pemilik restoran harus menyiapkan tempat cuci tangan dan membatasi jumlah pengunjung yang datang.

"SOP kesehatan harus diterapkan. Orang mau masuk harus ada westafel portable, kemudian disyaratkan kalau penuh harus ada antrean," katanya.

Disadur dari Merdeka.com

Pandemi Virus Corona Pemkot Semarang New Normal PSBB


Loading...