Tak Bisa Naik Haji Tahun Ini, Kerjakan 7 Amalan ini Pahala Setara Ibadah Haji, Dilakukan Kapan Saja,

Tak Bisa Naik Haji Tahun Ini, Kerjakan 7 Amalan ini Pahala Setara Ibadah Haji, Dilakukan Kapan Saja,
Bangka Pos
Editor: Malda Hot News —Rabu, 3 Juni 2020 13:27 WIB

Terasjabar.id - Kementerian Agama ( Kemenag) RI memutuskan kebijakan haji tahun ini ditunda.

Kebijakan ini diputuskan demi pencegahan penyebaran wabah virus corona.

Kendati begitu, para jemaah atau umat muslim tak perlu khawatir.

Meski tak bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini, masih banyak amalan yang bisa Anda kerjakan.

Allah SWT melimpahkan pahala berlipat ganda bagi hamba-Nya yang tak mampu melaksanakan ibadah haji lewat amalan-amalan sederhana.

Bahkan meski amalan tampak sederhana tetapi pahalanya setara dengan melaksanakan ibadah haji.

Lantas amalan apa saja yang pahala setara ibadah haji?

Berikut ini 7 amalan pahala mendekati ibadah haji, dilansir dari rumaysho.com.

1. Shalat Lima Waktu Berjemaah di Masjid

Meski sederhana, rupanya amalan ibadah shalat lima waktu berjemaah di Masjid memiliki pahala mendekati ibadah haji.

Sebagaimana diketahui, mengerjakan shalat lima waktu berjemaah di masjid lebih utama.

Oleh karenanya didalamnya bisa mendapatkan pahala berlipat ganda hingga 27 kali lipat derajat pahala.

Bila shalat lima waktu berjemaah dikerjakan secara terus menerus dan istiqomah, maka dilimpahkan pahala seperti ibadah haji.

Hal ini didasarkan pada dalil hadis Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ مَشَى إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ فِي الجَمَاعَةِ فَهِيَ كَحَجَّةٍ وَ مَنْ مَشَى إِلَى صَلاَةٍ تَطَوُّعٍ فَهِيَ كَعُمْرَةٍ نَافِلَةٍ

"Siapa yang berjalan menuju shalat wajib berjama’ah, maka ia seperti berhaji.

Siapa yang berjalan menuju shalat sunnah, maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah.” (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, 8: 127. Syaikh Al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Al-Jami’ Ash-Shagir, no. 11502 menyatakan bahwa hadits ini hasan)

2. Melakukan Shalat Isyraq

Shalat Isyraq merupakan shalat dua rakaat setelah shalat shubuh.

Disebutkan, barangsiapa yang setelah shalat shubuh berdzikir, membaca Al Quran hingga terbit matahari maka dijanjikan pahala haji dan umrah yang sempurna.

Hal ini didasarkan pada dalil hadis dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ

"Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat Sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna." (HR. Thabrani. Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 469 mengatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi atau shahih dilihat dari jalur lainnya)

ilustrasi itikaf 10 hari terakhir puasa di bulan Ramadhan
ilustrasi itikaf  (Islam.com via Bangka Pos)

3. Menghadiri Majelis Ilmu

Kemudian, amalan yang memiliki pahala haji adalah menghadiri majelis ilmu.

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ

"Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya." (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, 8: 94. Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 86 menyatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

4. Membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat

Meski sederhana, rupanya amalan ini juga memiliki pahala luar biasa, mendakati pahala ibadah haji.

Hal ini dijelaskan Rasulullah SAW saat menyampaikan amalan yang lebih baik kepada para sahabat.

Dikutip dari sumber yang sama, amalan ini dianjurkan sebagaimana didasarkan pada dalil hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu.

جَاءَ الْفُقَرَاءُ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنَ الأَمْوَالِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلاَ وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى ، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ ، وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا ، وَيَعْتَمِرُونَ ، وَيُجَاهِدُونَ ، وَيَتَصَدَّقُونَ قَالَ « أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ بِأَمْرٍ إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ بَعْدَكُمْ ، وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِ ، إِلاَّ مَنْ عَمِلَ مِثْلَهُ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ ، وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ » . فَاخْتَلَفْنَا بَيْنَنَا فَقَالَ بَعْضُنَا نُسَبِّحُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ، وَنَحْمَدُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ، وَنُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ . فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ « تَقُولُ سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، حَتَّى يَكُونَ مِنْهُنَّ كُلِّهِنَّ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ »

"Ada orang-orang miskin datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mereka berkata, orang-orang kaya itu pergi membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal.

Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka puasa sebagaimana kami berpuasa.

Namun mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa berhaji, berumrah, berjihad serta bersedekah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Maukah kalian aku ajarkan suatu amalan yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian dan dengannya dapat terdepan dari orang yang setelah kalian.

Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kalian, kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.”

5. Umrah di Bulan Ramadhan

Dikutip dari hadis riwayat Bukhari No 1782, Muslim No 1256, dijelaskan bahwa bahwa umrah di bulan Ramadhan senilai dengan pahala haji.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

"Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji."

6. Berbakti Kepada Orang Tua ( Birrul Walidain)

Selanjutnya, amalan sederhana yang pahalanya juga sungguh luar biasa setara ibadah haji adalah berbakti pada orangtua.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda agar hendaknya seorang anak berbakti kepada orang tua.

"Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad." (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Ausath 5/234/4463 dan Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman 6/179/7835)

7. Bertekad untuk Berhaji

Demikian bagi muslim yang tak mampu sesungguhnya tak perlu khawatir.

Amalan-amalan di atas diserupakan pahala ibadah haji justru untuk memotivasi (targhib) bagi muslim lainnya.

Namun bila tak mampu maka hendaknya umat muslim lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam hal ini dalam hati bertekad untuk berhaji maka Allah SWT memberikan pahala haji.

(Tribunjabar.id)


Haji Virus Corona Pahala


Loading...