terasjabar.id
Senin, 10 November 2025
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Indeks
No Result
View All Result
terasjabar.id
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Indeks
Senin, 10 November 2025
No Result
View All Result
terasjabar.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Pantaskah Soeharto Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional?

Herman by Herman
10 Nov 2025 08:10
in Berita Utama, Opini
Reading Time: 4 mins read
A A
0
Pantaskah Soeharto Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional?

Oleh: HMU Kurniadi
Peneliti senior IDEALS

Wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Soeharto selalu mengundang perdebatan panas. Di satu sisi, ia dianggap Bapak Pembangunan yang membawa Indonesia keluar dari kekacauan pasca-G30S. Namun di sisi lain, ia juga dicatat sebagai penguasa otoriter yang menumpas lawan politik, membungkam kebebasan, dan memperkaya kroninya. Dua wajah Soeharto inilah yang membuat pertanyaan “pantaskah?” terus menggantung di ruang publik.

Perdebatan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto kian memuncak setelah Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf secara resmi mengajukan 49 nama calon penerima gelar Pahlawan Nasional, yang salah satunya Soeharto, kepada Presiden Prabowo melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang diketuai Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon pada 5 November 2025. Bisa jadi apabila dipaksakan, gelar pahlawan nasional kepada Soeharto yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden itu akan ternoda kesakralannya dengan digugat ke meja hijau.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 menegaskan, Pahlawan Nasional adalah sosok yang berjasa luar biasa, berkorban demi bangsa, serta tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang merusak nilai perjuangan. Artinya, kepahlawanan bukan hanya diukur dari hasil pembangunan, tetapi juga dari integritas moral dan kemurnian pengabdian.

Dalam teori sosial, ada dua lensa utama menilai pahlawan. Pertama adalah heroisme moral yakni menempatkan kejujuran, pengorbanan, dan keberanian membela kebenaran sebagai inti kepahlawanan. Yang kedua adalah heroisme pragmatis yakni menilai pahlawan dari manfaat konkret bagi masyarakat, meski cara yang ditempuh bisa penuh kompromi dan kekerasan. Soeharto, tanpa diragukan, hidup di persimpangan dua teori itu.

RELATED POSTS

Kepahlawanan dan Kemerdekaan Untuk Kesejahteraan Semua Rakyat 

Generasi Muda Harus Teladani Semangat Pahlawan dan Veteran

INI Video Klarifikasi Pria yang Siram Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan Air di Bekasi

Dalam teori klasik, Thomas Carlyle (1841) melalui bukunya On Heroes, Hero-Worship, and the Heroic in History berpendapat bahwa pahlawan adalah individu luar biasa yang mengubah jalannya sejarah melalui kekuatan moral dan keteladanannya.
Namun teori modern seperti Philip Zimbardo (2007) dalam The Lucifer Effect memperluas konsep pahlawan sebagai individu yang berani melawan ketidakadilan, bahkan ketika itu dilakukan melawan sistem yang berkuasa.

Sementara itu, Ernest Becker (1973) dalam The Denial of Death menyebut pahlawan sebagai figur yang menolak kefanaan dengan menciptakan makna abadi bagi masyarakatnya. Dengan demikian, kepahlawanan tidak hanya diukur dari hasil pembangunan, tetapi juga dari dimensi moralitas dan kemanusiaan.

Page 1 of 3
123Next
Tags: pahlawanSoeharto
ShareTweetSend

Related Posts

Kepahlawanan dan Kemerdekaan Untuk Kesejahteraan Semua Rakyat 
Berita Utama

Kepahlawanan dan Kemerdekaan Untuk Kesejahteraan Semua Rakyat 

4 Nov 2025 12:32
Generasi Muda Harus Teladani Semangat Pahlawan dan Veteran
News

Generasi Muda Harus Teladani Semangat Pahlawan dan Veteran

25 Agu 2025 08:45
INI Video Klarifikasi Pria yang Siram Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan Air di Bekasi
News

INI Video Klarifikasi Pria yang Siram Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan Air di Bekasi

24 Jun 2025 12:25
Next Post
OJK Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah, Ini Tujuannya

OJK Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah, Ini Tujuannya

Cara Manusia Berkomunikasi Tidak Bisa Digantikan Oleh AI, Ini Penjelasan Wamenkomdigi

Cara Manusia Berkomunikasi Tidak Bisa Digantikan Oleh AI, Ini Penjelasan Wamenkomdigi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Angin Puting Beliung Terjang Ujungberung, Sejumlah Rumah Rusak, Billboard Ambruk dan Pohon Tumbang

Angin Puting Beliung Terjang Ujungberung, Sejumlah Rumah Rusak, Billboard Ambruk dan Pohon Tumbang

4 Nov 2025 18:42
Setelah Eks Komutnya Ditahan Polda Jabar, Giliran Kantor BPR KR pun Digeledah Polresta Bandung

Setelah Eks Komutnya Ditahan Polda Jabar, Giliran Kantor BPR KR pun Digeledah Polresta Bandung

4 Nov 2025 21:51
“Saat Ayah Pulang kepada Makna”

“Saat Ayah Pulang kepada Makna”

7 Nov 2025 07:17
“Pasesedek” dan “Heurin”, Kantor Desa Cinunuk Berdempetan dengan Puskesmas dan 3 SD Negeri

“Pasesedek” dan “Heurin”, Kantor Desa Cinunuk Berdempetan dengan Puskesmas dan 3 SD Negeri

8 Nov 2025 15:03
Jadi Penopang Ekonomi Nasional, Sektor Pertanian Sumbang 14,35 Persen PDB

Jadi Penopang Ekonomi Nasional, Sektor Pertanian Sumbang 14,35 Persen PDB

0
Indonesia Darurat Bullying :( Paradoksal Dunia Gen Z & Alpha )

Indonesia Darurat Bullying :( Paradoksal Dunia Gen Z & Alpha )

0
Cara Manusia Berkomunikasi Tidak Bisa Digantikan Oleh AI, Ini Penjelasan Wamenkomdigi

Cara Manusia Berkomunikasi Tidak Bisa Digantikan Oleh AI, Ini Penjelasan Wamenkomdigi

0
OJK Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah, Ini Tujuannya

OJK Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah, Ini Tujuannya

0
Jadi Penopang Ekonomi Nasional, Sektor Pertanian Sumbang 14,35 Persen PDB

Jadi Penopang Ekonomi Nasional, Sektor Pertanian Sumbang 14,35 Persen PDB

10 Nov 2025 09:43
Indonesia Darurat Bullying :( Paradoksal Dunia Gen Z & Alpha )

Indonesia Darurat Bullying :( Paradoksal Dunia Gen Z & Alpha )

10 Nov 2025 09:26
Cara Manusia Berkomunikasi Tidak Bisa Digantikan Oleh AI, Ini Penjelasan Wamenkomdigi

Cara Manusia Berkomunikasi Tidak Bisa Digantikan Oleh AI, Ini Penjelasan Wamenkomdigi

10 Nov 2025 09:01
OJK Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah, Ini Tujuannya

OJK Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah, Ini Tujuannya

10 Nov 2025 08:35

Recent News

Jadi Penopang Ekonomi Nasional, Sektor Pertanian Sumbang 14,35 Persen PDB

Jadi Penopang Ekonomi Nasional, Sektor Pertanian Sumbang 14,35 Persen PDB

10 Nov 2025 09:43
Indonesia Darurat Bullying :( Paradoksal Dunia Gen Z & Alpha )

Indonesia Darurat Bullying :( Paradoksal Dunia Gen Z & Alpha )

10 Nov 2025 09:26
Cara Manusia Berkomunikasi Tidak Bisa Digantikan Oleh AI, Ini Penjelasan Wamenkomdigi

Cara Manusia Berkomunikasi Tidak Bisa Digantikan Oleh AI, Ini Penjelasan Wamenkomdigi

10 Nov 2025 09:01
OJK Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah, Ini Tujuannya

OJK Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah, Ini Tujuannya

10 Nov 2025 08:35
  • About
  • Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Sertifikat JMSI
Hubungi Kami : [email protected]

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • News
  • Bandung Raya
  • Lifestyle
  • Persib
  • Sport
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Bank bjb
  • Wakil Rakyat
  • Opini
  • Indeks Berita

© 2025 Teras Jabar - dari Jawa Barat untuk Indonesia. All Rights Reserved.