TERASJABAR.ID – Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) rute Tegalluar Summarecon–Halim mengalami gangguan perjalanan pada Kamis siang, 24 Juli 2025. Kereta yang berangkat dari Stasiun Padalarang pada pukul 14.23 WIB dengan jadwal tiba di Stasiun Halim pukul 14.52 WIB terpaksa berhenti di wilayah Purwakarta selama kurang lebih 30 menit.
Hingga saat ini, penumpang belum mendapatkan informasi resmi mengenai penyebab gangguan tersebut.Berdasarkan laporan dari salah seorang penumpang melalui akun X
CC @vdn_17, kereta mengalami gangguan dan sempat berhenti total di tengah perjalanan. “Sekedar info min, whoosh KCIC sdg mengalami gangguan dan sempat mati krg lbh setengah jam di daerah purwakarta,” tulisnya dalam unggahan yang diunggah pada pukul 15.07 WIB. Akun
@PRFMnews juga membagikan video terkait kejadian ini sekitar pukul 15.11 WIB, yang menunjukkan kereta Whoosh terhenti di jalur rel.
Meskipun PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) belum memberikan pernyataan resmi terkait penyebab gangguan ini, warganet ramai berspekulasi bahwa insiden ini disebabkan oleh layang-layang yang tersangkut di jaringan Listrik Aliran Atas (LAA).
Dugaan ini muncul karena kejadian serupa pernah terjadi di wilayah Kopo pada 8 Juli 2025, di mana kereta Whoosh rute serupa terpaksa melambat dan berhenti akibat layang-layang yang tersangkut di LAA pada KM 123+900, antara Stasiun Tegalluar dan Padalarang.
Insiden di Kopo tersebut sempat viral di media sosial setelah video kereta yang terhenti diunggah warganet.Dalam kejadian di Kopo, Manager Corporate Communications KCIC, Emir Monti, menjelaskan bahwa gangguan terdeteksi melalui sensor canggih pada pukul 16.13 WIB, dan petugas segera mematikan aliran listrik untuk melepas layang-layang secara manual demi menjaga keamanan.
Proses ini menyebabkan keterlambatan hingga 18 menit. “Proses penanganan dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan tidak ada kerusakan pada sistem LAA dan operasional kereta tetap aman,” ujar Emir.Warganet di platform X menyampaikan beragam reaksi terkait kejadian di Purwakarta. Ada yang berkomentar dengan nada jenaka, seperti “Layangan doang bikin Whoosh berhenti, ini sih layangan level dewa!” sementara yang lain memuji respons cepat KCIC dalam menangani gangguan sebelumnya.