TERASJABAR.ID – Baru baru ini beredar video seorang pria yang sedang dimarahi oleh warga, pria tersebut disebut suami dari istri dan anak yang tewas berpelukan saat Banjir Sukabumi.
Banjir di Sukabumi, Palabuhanratu terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025 lalu, namun ada video yang membuat warga dan netizen geram.
Ada sosok suami yang bernama Aang disebut santai dan nampak cuek ketika istri dan anaknya meninggal dalam banjir Sukabumi.
Aang malah berjualan saat istri dan anaknya jadi korban dan hal tersebut membuat warga kesal, dan dalam video yang beredar Aang nampak dimarahi oleh seorang warga.
Karena nampak tak peduli dengan apa yang terjadi pada istri dan anaknya. Diketahui Aang suami korban banjir tewas ibu dan anak itu merupakan pemilik toko kelontongan di Pasar Palabuhanratu.
Aang sebenarnya sempat memberikan keterangan pada RW dan Warga kalau istri dan anaknya sudah mengungsi ke Cikakak, Desa Margalaksana, Kampung Ciganas.
Sebelum anak dan istrinya ditemukan dan masih dalam proses pencarian, Aang sempat membuat video di tempat jualannya.
Dalam video tersebut, Aang terlihat hanya mengenakan sarung dan menenteng handuk di pundak.
- Menuju Tahun 2026
- Kemenperin Cetak Ribuan SDM Industri Kompeten, Ini Tujuannya Kata Menperin
- Kemensos Siapkan Bantuan Perabotan Rumah Hingga Pemberdayaan Ekonomi
- Update Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 31 Desember 2025: Ada Galeri 24 dan UBS
- Seorang Dosen Tewas, Usai Terperosok Sumur Sedalam 30 Meter Saat Membersihkan Kebun
“Assalamualaikum wr wb, saya atas nama H. Aang dari suami neng Santi yang di Kampung Gumelar yah, yang dinyatakan kata orang-orang itu terbawa arus, istri saya dan anak saya, ternyata anak saya ada di Cikakak, Desa Margalaksana, Kampung Ciganas, alhamdulillah selamat,” ujar Aang dalam video.
Akan tetapi di hari, Jumat 7 Maret 2025 Istri dan anaknya bernama Santi alia Zahra (40) dan Nurul (3) menjadi korban tewas dalam banjir Palabuhanratu, Sukabumi.
Jasad ibu dan anak itu ditemukan oleh Tim SAR sudah dalam keadaan tewas dalam kondisi berpelukan
Kondisi jasad istri dan anak itu pun berada di tumpukan sampah reruntuhan dan dipenuhi lumpur. Santi dan Nurul terjebak di dalam rumah saat banjir Palabuhanratu pada Kamis

















