TERASJABAR.ID – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Kuningan.
Dalam aksi yang berlangsung Jumat 3 Oktober 2025 itu, mereka menuntut agar DPRD menindaklanjuti dugaan keterlibatan sejumlah anggotanya dalam program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut mereka, partisipasi legislatif dalam proyek yang bersumber dari APBD maupun APBN bertentangan dengan aturan yang berlaku.
Aksi unjuk rasa diwarnai orasi bernada keras, dengan membentangkan spanduk, hingga pembakaran ban di depan gerbang DPRD yang dijaga ketat puluhan anggota Polisi Polres Kuningan.
Tampak juga sejumlah anggota Polisi Pamong Praja dan Petugas Dinas Perhubungan.
Suasana unjuk rasa memanas pasalnya anggota dewan yang hadir hanya beberapa orang hingga membuat kecewa para pendemo.
Bahkan, ketika mencoba menerobos pintu gerbang besi, para mahasiswa terlibat dorong-dorongan dengan aparat yang menjaga ketat pintu gerbang masuk.
Namun situasi memanas itu akhirnya mereda setelah Wakil Ketua DPRD Kuningan, Ujang Kosasih, bersama Komisi IV dan sejumlah anggota lainnya turun menemui para pengunjuk rasa.
Ujang Kosasih dihadapan para pendemo menyampaikan apresiasi terhadap mahasiswa yang terus mengawal kinerja DPRD.
Ia menegaskan bahwa lembaganya akan menindaklanjuti masukan terkait dugaan keterlibatan dewan dalam proyek MBG.
“Kami berterima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang selalu mengingatkan agar DPRD tetap berada pada jalurnya sesuai tugas dan fungsi,” tuturnya.
“Dari data sekretariat, tidak ada yayasan pengelola MBG yang dimiliki atau dikendalikan anggota DPRD. Namun kami tetap akan melakukan konsolidasi untuk memastikan kebenarannya,” ujarnya.***