TERASJABAR.ID – Di tengah ketidakpastian ekonomi global sebagai dampak dinamika negosiasi tarif resiprokal AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, Bank Indonesia (BI) terus memperkuat komitmen menjaga stabilitas rupiah.
Hal itu seperti disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juni 2025 di Jakarta.
“Komitmen Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, baik volatilitasnya dari hari ke hari, minggu ke minggu, maupun kesesuaiannya dengan fundamental,” katanya.
Selain menjalankan strategi triple intervention pada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan SBN di pasar sekunder, BI terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi melalui intervensi terukur di pasar off-shore Non-Deliverable Forward (NDF), baik di pasar Hong Kong, Asia, Eropa maupun Amerika.
Hal tersebut, menurut Perry, sebagaimana yang pernah dilakukan BI saat menghadapi gejolak global yang sempat meningkat pada periode libur Lebaran yang lalu.