TERASJABAR.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan analisa dan prediksi cuaca berdasarkan dinamika atmosfer untuk wilayah Jawa Barat.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, pihaknya telah mencatat jika sejumlah daerah di Jabar sudah dipastikan memasuki musim penghujan.
“Kalau lihat dinamika atmosfer laut skala global, Nilai SOI (Southern Oscilation Index) : + 6.8 tidak berpengaruh terhadap peningkatan pola konvektif di sebagian wilayah Indonesia,” katanya, Selasa (28/10/2025).
Adapun IOD (Indian Ocean Dipole) berada di angka -1,27 yang normalnya kurang lebih di 0.4. Angka tersebut berpotensi meningkatkan aktivitas atau pola konvektif di wilayah Indonesia bagian barat.
“Indeks ENSO di Nino 3.4 :-0.42 (normalnya +/- 0.8), tidak berpengaruh terhadap peningkatan pola konvektif di sebagian wilayah Indonesia,” ujarnya.
“MJO aktif pada kuadran 4, Maritime Continent menunjukkan kondisi yang berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan untuk wilayah Indonesia hingga sepekan kedepan,” sebut Rahayu.
Anomali SST 0.5 hingga + 3.0 derajat selsius, dinilai masih cukup hangat, masih berpengaruh terhadap pertumbuhan awan awan hujan.
Rahayu atau akrab disapa Ayu menjelaskan, anomali suhu permukaan air laut (SST) di perairan Jabar masih cukup hangat, sehingga masih ada kontribusi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan pada skala lokal.
“Kelembapan udara di wilayah Jabar pada lapisan 850 hingga 700 mb (milibar), lembap berkisar antara 55 sampai 92 persen,” jelasnya.
Ia menerangkan, berdasarkan prediksi kondisi global, regional dan probabilistik model, maka diprakirakan dalam periode satu pekan ke depan, umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat cerah berawan hingga berawan.
“Kondisi cerah berawan hingga berawan di pagi hari, berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di antara siang, sore dan malam hari,” terangnya.
Prospek cuaca di wilayah Jabar sepekan ke depan, untuk suhu udara berkisar di 17 sampai 35 derajat selsius, kelembapan udara di 55 hingga 95 persen dan angin laju Tenggara dengan kecepatan 5 hingga 30 kilometer per jam.
“Potensi hujan dengan intensitas lebat berkisar di 50 sampai 100 mm (milimeter) per hari di wilayah Jabar dalam satu pekan ke depan,” paparnya.















