Salah seorang jurnalis, Seputar Kuningan Elly Said, disela aksi mengatakan, pemasangan spanduk itu merupakan bentuk kekecewaan para jurnalis setelah adanya pernyataan gubernur, yang merasa cukup dengan media sosialnya. Sedangkan para jurnalis dari media massa bisa mengutip dari media sosial tersebut.
“Keberadaan kami sebagai insan pers berarti tidak dianggap. Saya berharap Pak Gubernur bisa lebih bijak mengeluarkan statement-nya, dan hargai insan pers,” tegas Elly.
Sementara salah seorang jurnalis lainnya, Ali, menambahkan, keberadaan insan pers menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pilar demokrasi. Menurutnya, para insan pers selama ini menghasilkan produk yang terikat dengan kode etik jurnalistik.
“Jangan sampai kalimat yang disampaikan ke medsos, malah menyakiti teman-teman jurnalis. Soal efisiensi, kita maklumi, situasi negara sedang tidak baik-baik saja. Kita juga ikut perih dengan adanya efisiensi. Tapi, jangan sampai, sudah perih, malah disakiti, ungkap dia. (Wawan JR/, kontributor)***