Hingga kini, masih terdapat stent/selang urine pada ginjalnya. Kondisinya pun tidak membaik.
“Dokter SSO dalam pra operasi tidak mengantisipasi kemungkinan risiko-risiko yang dapat timbul saat operasi. Di sisi lain, tindakan operasi tersebut merupakan kasus kompleks. Pelaku juga tidak pernah menjelaskan risiko-risiko tersebut kepada korban secara langsung. Malah menjanjikan keberhasilan penyambungan usus korban sampai sembuh, meskipun Paulus sudah menyampaikan dokter spesialis bedah digestif lain yang pernah didatangi cenderung menolak untuk melakukan tindakan operasi kepada korban,” terang Arya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada komentar resmi, baik dari dr. SSO maupun RS tempat Paulus menjalani operasi. (*)










