KRONOLOGI
Keluhan sakit Paulus sudah terjadi sejak 2020 silam. Dirinya divonis mengidap tumor ganas, yaitu tumor rectum. Telah dilakukan berbagai tindakan medis di sejumlah rumah sakit.
Sampai akhirnya Paulus konsultasi ke dr. Yayat di RS Santo Borromeus, bermaksud ingin menyambung ususnya yang sempat dioperasi. Namun, keinginannya tersebut ditolak karena Paulus masih perlu melakukan serangkaian proses kemoterapi.
Saat Paulus berkonsultasi ke dokter SSO pada Agustus 2021, ternyata dokter tersebut menyanggupi melakukan penyambungan usus. Bahkan, jadwal operasi ditentukan pada 27 September 2021.
Proses penyambungan usus pun dilakukan SSO dibantu oleh dokter lain di rumah sakit tempat SSO berada. Operasi berlangsung selama 8 jam.
Setelah pulang, Paulus mengalami demam tinggi, menggigil, perut begah dan mual. Selain itu, luka operasi nampak basah dan dari perbannya berwarna kecoklatan.
Paulus pun kembali mendatangi RS. Hasil USG dan CTScan diketahui ada benda asing yang tertinggal, yaitu stent/selang urine pada ginjal sebelah kiri korban.
Rasa nyeri yang dirasakan semakin parah. Akhirnya, diputuskan melakukan operasi dengan menusuk/pasang titel yang dilakukan oleh dr. Budi, Sp.Rad Intervensi di RS Borromeus untuk memasukkan kateter langsung ke ginjal kiri perut korban untuk mengeluarkan urin dengan nefrostomi.
Paulus menjalani perawatan di RS hingga satu bulan dan berat badannya korban turun sampai 18 kilogram yang mengakibatkan korban tidak dapat berjalan karena otot lemah.










