Memang berdasarkan pantauan belum lama ini, kondisinya PSC kini kian parah. Sebab gunungan sampah diguyur hujan lebat mengakibatkan banjir karena saluran air tersumbat sampah.
Dampak lainnya, karena gunungan sampah diguyur hujan, baunya sangat menyengat yang dipenuhi lalat.
Menumpuk dan menggunungnya sampah di PSC, siapa gerangan yang patut disalahkan? Apakah pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung yang tak rutin menariknya, atau pengelola PSC tak beres membayar retribusi sampah ke DLH atau banyak orang luar (bukan pedagang) kerap membuang sampah ke PSC.
Sebenarnya pedagang di PSC tiap hari ditarik pungutan baik oleh pengurus paguyuban pedagang ataupun pengelola PSC. Pungutan, selain untuk keamanan, juga untuk retribusi sampah.
“Ya, kami para pedagang di PSC tiap hari dirarik uang untuk keamanan dan retribusi sampah. Yang bayar retribusi sampah ke DLH ya pengelola. Tapi mengapa sampah menggunung,” kata seorang pedagang.
Arman, dari PT Biladi Karya Abadi (BKA), pengelola PSC ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tiap bulan rutin membayar retribusi sampah ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung.
“Kita rutin tiap bulan membayar retribusi sampah ke DLH Kabupaten Bandung dan ada buktinya. Soal opsih sampah akan segera dilaksanakan,” kata Arman.***