TERASJABAR.ID – Sebuah kejadian tak biasa mencuri perhatian warganet di media sosial. Kereta cepat Whoosh rute Tegalluar Summarecon–Halim (G1044) terpaksa melambat dan berhenti di wilayah Kopo pada Selasa (8/7/2025).
Penyebabnya? Layang-layang yang tersangkut di jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) di KM 123+900, antara Tegalluar Summarecon dan Padalarang. Insiden ini viral setelah video kereta Whoosh yang terhenti diunggah warganet, memicu beragam reaksi kocak hingga kagum atas respons cepat petugas.
Menurut Manager Corporate Communications KCIC, Emir Monti, kejadian ini pertama kali terdeteksi pada pukul 16.13 WIB melalui sensor canggih yang terpasang di jalur kereta. “Berbagai sensor mendeteksi adanya gangguan pada jaringan listrik. Untuk memastikan keamanan, kecepatan kereta dibatasi,” ujar Emir dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (9/7/2025).
Petugas KCIC langsung bergerak cepat. Pada pukul 16.31 WIB, aliran listrik di area tersebut sengaja dimatikan untuk memungkinkan tim melakukan pelepasan layang-layang secara manual. “Proses penanganan dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan tidak ada kerusakan pada sistem LAA dan operasional kereta tetap aman,” tambah Emir.Video insiden ini menjadi viral di media sosial, menunjukkan kereta Whoosh yang berhenti dengan layang-layang tersangkut di atasnya.
Warganet ramai berkomentar, ada yang terkejut karena layang-layang bisa mengganggu teknologi canggih kereta cepat, ada pula yang memuji respons cepat KCIC. “Layangan doang bikin Whoosh berhenti, ini sih layangan level dewa!” canda salah satu pengguna di X.
Insiden ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat bermain layang-layang di dekat jalur kereta, terutama yang dilengkapi jaringan listrik. KCIC mengimbau agar aktivitas seperti ini dihindari untuk menjaga kelancaran operasional kereta cepat yang menjadi kebanggaan Indonesia.
Meski sempat terganggu, operasional kereta cepat Whoosh kembali normal setelah layang-layang berhasil dilepas. Kejadian ini membuktikan bahwa bahkan teknologi mutakhir pun tak luput dari gangguan tak terduga seperti layang-layang. Siapa sangka, mainan tradisional ini bisa jadi “musuh” sementara kereta supercepat