TERASJABAR.ID – Media sosial kini sedang dihebohkan dengan video yang diduga seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan tendangan dan injak kaki Sisa SMP di Papua.
Dugaan ASN Papua tersebut melakukan aksinya karena para siswa melakukan demo menolak program makan bergizi gratis (MBG) yang kini sedang digencarkan di Indonesia.
Dalam Video terlihat siswa SMP dan SMA yang menggelar demo dikumpulkan di Mapolres Nabire untuk diberi pengarahan dan edukasi.
Para pelajar dikumpulkan dan duduk di pelataran Mapolres Nabire. Terlihat ada beberapa orang berpakaian dinas dan juga perwakilan dari Mapolres Nabire.
Sosok ASN yang menggunakan pakaian dinas itu merupakan Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik), Viktor Tebai.
Terlihat Viktor berbicara menggunakan pengeras suara. Ia lalu bertanya kepada para siswa yang masih duduk di bangku SMP.
Kemudian terlihat seorang pelajar mengangkat tangannya. Viktor pun menghampiri pelajar tersebut dan diduga menendang bahu kanan siswa SMP tersebut.
- Tragedi Pendopo Garut, Siapa Bertanggungjawab?!
- Hanami Cafe & Sky Lounge Bandung: Spot Kuliner Instagramable!
- INI 3 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Garut Tahun 2025 yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Mirip Bali
- Tragedi Garut, Tiga Korban Tewas Dapat Santunan dari Gubernur Jabar Masing-masing Rp150 Juta
- Pohon Usia 100 Tahun Lebih Tumbang di Obyek Wisata Balong Girang Cigugur Kuningan
Aksi Viktor itu kemudian menjadi viral di media sosial dan menuai kritik tajam dari banyak netizen yang mengatakan kalau tindakan ini sudah keterlaluan.
Akibat aksinya itu, Viktor langsung melakukan klarifikasi dan meminta maaf. Dirinya bermaksud hanya memberikan edukasi tanpa berniat melakukan kekerasan pada pelajar.
“Saya sebagai orang tua di dinas pendidikan yang berlatar belakang guru, dengan karakter saya sebagai orang pedalaman. Pada kejadian tersebut memang saya ada marah dan menasehati,” ucap Viktor dalam keterangannya
Namun, Viktor membantah bahwa dirinya menginjak siswa saat memberikan arahan. Dia menganggap foto dan video yang menampilkan dirinya tidak sesuai dengan konteks yang terjadi di lapangan.
“Karena di foto dan video itu saya tidak berdiri lurus ke bawah baru injak, tapi kaki saya itu saya ada buang ke samping sana. Lalu ujung sepatu itu saya kasih kena seragam anak SMP,” ucap Viktor.
Viktor kembali mengaku khilaf dan meminta maaf atas perbuatannya yang diharapkan tidak terulang.