TERASJABAR.ID – Viral di media sosial memperlihatkan dua orang yang disebut merupakan pencuri motor menjadi bulan-bulanan warga.
Kejadian ini terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jabar, Senin 10 Maret 2025.
Dua pencuri itu diamuk massa setelah tertangkap tangan mencuri motor. Satu pelaku tewas di rumah sakit akibat luka parah yang diderita.
Awalnya pada pukul 13.00 WIB, korban berinisial K saat itu melihat motornya digeser oleh dua orang tak dikenal dari teras rumahnya ke jalan sejauh tiga meter. Melihat kejadian itu, korban langsung berteriak “maling motor”, secara berulang-ulang hingga menarik perhatian warga setempat.
Kedua pelaku panik dan mencoba kabur menggunakan sepeda motor namun kehilangan kendali dan jatuh. Sementara warga yang sudah berkumpul mengejar hingga ke areal persawahan.
Setelah berhasil menangkap kedua pelaku, massa membawa mereka ke pinggir jalan dan langsung menghakimi mereka dengan pukulan, lemparan batu, serta aksi kekerasan lainnya.
Dalam kerumunan massa yang menghakimi pelaku, sebagaimana video yang beredar, terdapat dua orang berpakaian PNS yang ikut ‘main tangan’ kepada kedua pelaku.
Anggota Unit Reskrim dan SPK Polsek Pedes datang belakangan setelah menerima laporan. Mereka mengamankan kedua terduga pelaku dan membawa mereka ke RSUD Karawang.
- Update Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Sabtu 13 Desember 2025: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
- Saksikan MasterChef Indonesia S13, Berikut Jadwal Acara RCTI Hari Ini Sabtu 13 Desember 2025
- Waduh, Pejabat Pemkot Bandung yang Diangkat dari Jual Beli Jabatan Bisa Dibatalkan, Disdik, Dishub dan PUPR Disorot
- Tuntutan Pelecehan Seksual 6 Santriwati Cuma 18 Tahun, LBH PUI Desak Kinerja Kajari Bale Bandung Dievaluasi
- Muscab SOKSI Garut Bahas Konsolidasi Organisasi dan Penguatan Literasi Digital
Namun, salah seorang pelaku yakni berinisial KBS (21), warga Dusun Dongkal V, Desa Dongkal, Kecamatan Pedes, tewas akibat luka berat. Sementara rekannya berinisial R (25) masih dirawat intensif.
Kapolsek Pedes AKP Marsad di Karawang, Selasa kemarin menyampaikan, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut, dan mengingatkan agar masyarakat tak mengeroyok.
“Kami memahami kemarahan masyarakat terhadap aksi kejahatan, tetapi main hakim sendiri bukanlah solusi. Kami meminta masyarakat untuk segera melaporkan kejadian kriminal kepada pihak kepolisian agar bisa ditangani sesuai prosedur hukum yang berlaku,” katanya.

















