Tren sewa iPhone ini memunculkan diskusi panjang tentang motivasi di baliknya. Menurut Kasyful, banyak penyewa yang didorong oleh “kegengsian semata” atau standar sosial. “Gara-gara memang banyak orang Indonesia yang lebih tinggi gengsinya, tapi mungkin belum mampu untuk membeli, jadi mereka sewa 2 sampai 3 hari,” katanya.
Hal ini diperkuat oleh Rizal Rahmadhani, pemilik Faiz Store Solo, yang menyebut bahwa kebanyakan pelanggan menyewa iPhone “biar kelihatan keren” saat Lebaran, terutama untuk pamer di media sosial atau saat berkumpul dengan keluarga.
Namun, tidak semua penyewa memiliki motivasi gengsi. Sebagian menggunakan iPhone untuk kebutuhan praktis, seperti membuat konten media sosial, portofolio usaha, atau sekadar mengabadikan momen dengan kualitas kamera yang lebih baik. “Ada juga yang sewa tidak cuma gengsi. Misal ada usaha dan butuh untuk bikin portofolio.
Karena iPhone lebih masif fungsinya, dan yang utama kamera, keamanan juga kuat,” tambah Kasyful. Di Solo, Gen Z menjadi penyewa utama, dengan alasan ingin mengabadikan momen keluarga dalam kualitas tinggi, seperti yang dilaporkan oleh Beritasatu.
Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Drajat Tri Kartono, menjelaskan fenomena ini dari sudut pandang sosiologi.
Menurutnya, tren sewa iPhone merupakan bagian dari “bisnis simbolik” untuk memenuhi kebutuhan simbolik masyarakat. “Fungsi simbolik dari teknologi ini digunakan untuk menunjukkan kelas sosial seseorang,” ujar Drajat. Ia menambahkan bahwa Lebaran sering diidentikkan sebagai ajang update kehidupan, mulai dari karier, asmara, hingga perekonomian, sehingga banyak orang merasa perlu menunjukkan identitas tertentu—salah satunya dengan menggenggam iPhone.
- BARU MULAI! LIVE REAL MADRID vs REAL SOCIEDAD Leg 2 Semi Final Copa del Rey Bukan Yalla Shoot, KLIK DI SINI
- BARU MULAI Live Streaming Liga Inggris: Nottingham Forest vs Manchester United, Tonton Disini !
- BARU MULAI ! Live Streaming Liga Inggris: Arsenal vs Fulham, Tonton Disini !
- Live Streaming Liga Inggris: Arsenal vs Fulham, The Gunners Kembali Diperkuat Bukayo Saka !
- Live Streaming Liga Inggris: Nottingham Forest vs Manchester United, Setan Merah Kembali Dini Hari Nanti !
Dampak Psikologis dan Sosial: Gengsi yang Berisiko
Meski tren ini terlihat sebagai solusi praktis, ada sisi lain yang perlu diperhatikan. Psikolog UNS Solo, Rafika Nur Kusumawati, memperingatkan bahwa menyewa iPhone hanya demi gengsi atau prestise dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
“Jika sewa iPhone hanya demi gengsi, ini sama saja dengan membohongi diri sendiri. Dalam jangka panjang, seseorang tidak belajar untuk melihat sesuatu secara realistis dan terbiasa memaksakan keinginannya,” katanya. Hal ini dapat memicu tekanan sosial, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda berusia 17-30 tahun, yang menjadi penyewa utama.
Di sisi lain, media sosial turut memperparah fenomena ini. Standar sosial baru yang sering dipamerkan di platform seperti Instagram atau TikTok mendorong seseorang untuk memenuhi ekspektasi tertentu, termasuk memiliki barang branded seperti iPhone.
Ketika konten yang dihasilkan dengan iPhone mendapat banyak likes atau views, hal ini memberikan reward positif yang membuat seseorang merasa diakui secara sosial. Namun, kebahagiaan semu ini sering kali hanya sementara dan dapat memicu kecemasan jika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi.
Refleksi: Sepenting Itukah Gengsi di Momen Lebaran?