TERASJABAR.ID - Sebuah sumur keramat yang berada di pelataran gedung tua PLN di Jalan Cikapundung, Bandung, kerap dijadikan tempat 'ngala' (cari) berkah. Setiap hari terutama menjelang malam Jumat kliwon banyak orang yang datang untuk mengambil air dari sumur tersebut. Terasjabar.id yang kebetulan bertemu dengan warga dari Lampung sempat berbincang mengenai tujuan mengambil air di sumur tersebut. "Saya datang jauh jauh dari Lampung untuk mengambil air di sumur ini," ujar Suratmin. Air yang diambil dari sumur itu menurut Suratmin akan ditabur di toko kelontong miliknya. "Saya dapat petunjuk dari mimpi jika toko ingin rame harus ambil air di sini," tambah Suratmin. Seorang petugas keamanan kantor PLN yang mengantar Terasjabar.id ke lokasi sumur mengakui hampir setiap hari terutama pada malam Jumat banyak yang datang. "Ya mereka cuma ambil air kebanyakan menggunakan botol bekas minuman atau galon air," kata petugas yang meminta namanya jangan ditulis. Menurut cerita petugas, para pengambil air dari berbagai daerah itu umumnya memiliki bergam tujuan. Ada yang untuk usaha, perjodohan, jabatan atau yang ingin naik jabatan. KISAH SEJARAH Air sumur tersebut menurut petugas penjaga gedung PLN tidak pernsh keting. Meski sedang kemarau, air sumur selalu penuh. Untuk mengambil airnya, tidak perlu sulit karena hanya 50 cm dari permukaan tanah. Mengutif dari wikipedia, sumur tersebut sejatinya tidak beda dengsn sumur-sumur pada umumnya. Bedanya sumur ini begitu dihormati dalam nilai budaya dan adat, sebab sumur ini disebut keramat oleh sebagian masyarakat. Di bagian atas sumur itu diberi cungkup penutup dan dikelilingi oleh rantai pembatas. Sumur Bandung dipercaya mempunyai hubungan sejarah dengan berdirinya Kota Bandung.[ Ceritanya ketika rombongan bupati dan pengiringnya menyusuri Cikapundung mencari tempat yang pantas untuk mendirikan pusat kota yang cocok. Ketika bupati menancapkan tongkat lalu ditarik lagi, dari bekas tongkat itu keluar air. Di lokasi air tersebut selanjutnya dibuat sumur yang selanjutnya pula disebut Sumur Bandung. ***