Kegiatan tersebut meliputi pelatihan pengelolaan koperasi bagi dua angkatan pengurus dan dua angkatan pengawas, masing-masing mencakup 40 koperasi per angkatan.
Pemerintah juga membuka peluang pendanaan bagi koperasi percontohan melalui dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), dengan plafon hingga Rp5 miliar per koperasi dan masa pinjaman maksimal 10 tahun.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, peluncuran ini menjadi tonggak baru kebangkitan koperasi Indonesia dan dimulainya gerakan besar untuk mendorong kemandirian ekonomi dari tingkat akar rumput.
“Hari ini hari bersejarah. Kita memulai suatu usaha besar dengan meluncurkan kelembagaan 80.081 koperasi desa dan kelurahan Merah Putih,” ujarnya.
Menurut Prabowo, koperasi dibangun dengan semangat persatuan, seperti seikat lidi yang jika disatukan akan menjadi kuat
“Konsep koperasi adalah konsep orang yang lemah. Orang kuat tidak mau berurusan, mereka bikin holding. Tapi koperasi menyatukan yang lemah menjadi kekuatan besar,” ujarnya.
Koperasi Merah Putih, menurut Prabowo, akan menjadi instrumen negara untuk memastikan keadilan distribusi dan penguatan ekonomi lokal.
Ia berharap koperasi ini tidak hanya menjadi tempat simpan-pinjam, tetapi juga pusat distribusi dan produksi masyarakat.
Peluncuran koperasi ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Dengan kelembagaan yang menyebar hingga ke desa dan kelurahan, koperasi diharapkan menjadi penggerak utama ekonomi rakyat.
“Ini bukan sekadar program, tapi gerakan. Sebuah gerakan yang harus dijaga, dikawal, dan dikuatkan oleh kita semua,” pintanya.***