TERASJABAR.ID – Dunia seni pertunjukan Indonesia berduka atas meninggalnya Maestro Tari Sunda, Irawati Durban, pada 10 September 2025 pukul 22.40 WIB.
Kabar ini meninggalkan kesan mendalam bagi komunitas seni, mengingat kontribusinya yang luar biasa dalam melestarikan dan mempromosikan tari Sunda.
Lahir pada 1943 dengan nama Irawati Jogasuria atau Irawati Durban Ardjo, ia mulai terjun ke dunia tari sejak remaja.
Sejak 1957, Irawati terlibat dalam delapan dari tiga belas Misi Kesenian Indonesia ke luar negeri, membawa keindahan tari Sunda ke mancanegara.
Pada 1967, ia memulai karier sebagai pengajar di Konservatori Tari Indonesia Bandung, yang kemudian berkembang menjadi Akademi Seni Tari Indonesia.
Meski sempat menekuni arsitektur setelah lulus dari ITB, ia akhirnya mendedikasikan hidup sepenuhnya pada dunia tari hingga pensiun dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) pada 2008.
Selain mengajar di tanah air, Irawati juga memperluas kiprahnya ke Belanda, Meksiko, dan Amerika Serikat, memperkenalkan seni tari Sunda kepada audiens internasional.
Untuk memperkuat pendidikan tari, ia mendirikan Pusat Bina Tari Irawati Durban (Pusbitari ID) pada 1986, yang kemudian berkembang menjadi yayasan pada 2009.
Pusbitari ID aktif dalam studio tari, penelitian buku, serta penyediaan sarana pementasan, sekaligus membina guru tari di Jawa Barat.
Irawati juga menulis sejumlah buku penting tentang tari Sunda, yang menjadi rujukan utama bagi generasi penari dan pengajar.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, Pusbitari ID rutin tampil di acara kenegaraan, termasuk Parade Akbar Sarewu Merak Tandang yang melibatkan lebih dari seribu penari dan tercatat di Original Rekor Indonesia, serta penampilan pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2016 di Bandung.
Irawati Durban meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi seni tari Sunda, baik melalui karya, pendidikan, maupun dokumentasi tertulis.
Ia bukan hanya pelestari tradisi, tetapi juga inovator yang membawa tari Sunda ke panggung dunia.
Selamat jalan, Sang Maestro. Karya dan dedikasimu akan terus dikenang.-***