Jajang menuturkan, tidak semua truk yang melintas membawa muatan melebihi tonase. Karena ada berbagai jenis barang seperti mie instan atau sayuran yang secara fisik ringan. Tapi butuh volume besar untuk efisiensi pengiriman.
“Jadi tidak semua muatan truk itu melebihi tonase. Ini karena ada truk yang bermuatan ringan, seperti yang membawa mie instan. Itu kan nggak mungkin hanya bawa sedikit untuk pengiriman jauh, otomatis perusahaan rugi walaupun tinggi,” ucapnya.
Jajang menegaskan, aksi kali ini adalah bentuk protes terhadap kebijakan penghapusan kendaraan ODOL yang dinilai memberatkan para sopir.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menegaskan kendaraan ODOL diketahui menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas serta kerusakan jalan, sehingga penertiban ini menjadi bagian penting dari komitmen Polri dalam menciptakan lalu lintas yang aman dan tertib.
“Penindakan ini bukan semata-mata menegakkan aturan, tetapi lebih dari itu, ini adalah langkah preventif untuk melindungi pengguna jalan lainnya dari potensi bahaya yang ditimbulkan kendaraan ODOL,” jelasnya Selasa ,(17/6/2025)
Sebagai langkah lanjutan, Polda Jabar memastikan bahwa pihaknya akan terus menggelar patroli rutin di jalur arteri dan titik-titik rawan pelanggaran, serta melakukan koordinasi lintas sektor dengan Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya.***
Editor: van