Mereka menurut informasi, di minggu-minggu gajian mereka datang, juga dengan memberikan tiket parkir kepada keluarga atau Gojek, tiket parkir yang mahal. “Modus preman di pabrik memalak Karyawan saat gajian, naikkan tarif parkir hingga memeras”, kata Kapolres Sumedang.
Polresta Bandung
Sedangkan Polresta Bandung berhasil mengamankan sejumlah preman dalam rangkaian Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Lodaya II 2025.
Operasi ini digelar selama sepuluh hari, mulai tanggal 1 hingga 10 Mei 2025, dan menyasar berbagai bentuk tindak kriminalitas jalanan, khususnya premanisme.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono mengungkapkan bahwa sebanyak 52 preman berhasil diamankan selama operasi berlangsung, terdiri dari lima orang target operasi (TO) dan 47 pelaku non-TO.
Selain itu, dari Januari hingga Mei 2025, total sebanyak 153 orang yang diduga terlibat dalam praktik premanisme telah diamankan oleh jajaran Polresta Bandung.
Modus yang digunakan para pelaku antara lain pengancaman, pemerasan, dan pencurian. Ini menjadi fokus utama dalam operasi pekat yang kami laksanakan,” ujar Aldi kepada wartawan, di Mapolresta Bandung, Senin (12/5/2025).
Dari tangan para pelaku, polisi juga berhasil menyita berbagai barang bukti, di antaranya 34 unit sepeda motor, dua unit mobil, empat buah kunci astag (alat pencuri motor), 16 senjata tajam, satu unit airsoft gun, dua unit handphone, dan 45 barang bukti lainnya.
Selain tindakan represif, pihaknya juga melakukan langkah-langkah preventif, seperti pendataan, pengambilan sidik jari, dan pembinaan terhadap pelaku yang belum terbukti melakukan tindak pidana.
“Kami berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha, UMKM, hingga karyawan pabrik yang kerap menjadi sasaran pemalakan saat pulang kerja,” ujarnya. (Yayan Sofyan)***