Produknya telah menjangkau hampir 20 negara, termasuk negara-negara di ASEAN, Uni Emirat Arab, Pakistan, Australia, Korea, dan Afrika Selatan.
Demikian pula Unilever Indonesia dengan berbagai brandnya, yang telah mengekspor beragam produknya ke 22 negara.
Sementara di sektor industri farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk telah berhasil mengekspor produk-produk andalannya ke Filipina, Hong Kong, dan Uni Emirat Arab.
BUMN Farmasi, PT Indofarma Tbk, turut berkontribusi dengan mengekspor 6 produk obat ke Afghanistan, 3 produk obat ke Singapura, dan 2 produk obat ke Kamboja. PT Phapros juga telah mengekspor berbagai jenis produk obat dan suplemen kesehatan ke Timor Leste, Peru, dan Kamboja.
Grup farmasi besar seperti Dexa Group menunjukkan jangkauan ekspor yang sangat luas, mencakup negara-negara di Asia Tenggara (Filipina, Myanmar), Eropa (Inggris, Belanda, Polandia), Amerika (AS, Kanada), dan Afrika (Nigeria).
PT Konimex juga telah mengekspor berbagai jenis produknya ke Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, China, Jepang, Arab Saudi, dan Kanada.
Keunikan produk herbal Indonesia juga diminati oleh pasar global. PT Setia Kawan Abadi, misalnya, berhasil mengekspor produk Golden Koffie dan Go-Slim ke Nigeria, serta produk Pinoy Jamu Booster dan Integra ke Filipina.
Selain itu, PT Sinkona Indonesia Lestari tercatat telah mampu mengekspor berbagai jenis minyak atsiri yang selama ini digunakan sebagai bahan baku kosmetik, seperti: minyak nilam, minyak sereh wangi, dan minyak pala, ke berbagai negara.
Keberhasilan ekspor ini adalah validasi atas standar kualitas tinggi dan inovasi yang diterapkan oleh industri farmasi dan kosmetik Indonesia.
“Kami melihat permintaan yang terus meningkat untuk produk-produk yang menggabungkan bahan alami berkualitas dengan teknologi modern. Kemampuan menembus pasar yang beragam ini membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing global,” ujar Taufiek saat meninjau pelaksanaan Pameran Indonesia Pharmaceutical and Cosmetics for Sustainability 2025 di Jakarta.
Pencapaian ini menunjukkan resiliensi dan pertumbuhan sektor manufaktur strategis Indonesia, dan tidak hanya berkontribusi signifikan terhadap devisa negara tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai produsen farmasi dan kosmetik berkualitas di kancah dunia.***

















