Masih Banyak yang Nekat Mudik Saat Pemberlakuan PSBB, 'Peran Para Tokoh Agama Atau Tokoh Masyarakat di Daerah itu Sangat Penting'

Masih Banyak yang Nekat Mudik Saat Pemberlakuan PSBB, 'Peran Para Tokoh Agama Atau Tokoh Masyarakat di Daerah itu Sangat Penting'
(Tribunjabar.id : Google)
Editor: Epenz Hot News —Kamis, 7 Mei 2020 12:31 WIB

Terasjabar.id - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul meminta para tokoh masyarakat, agama, juga para pemuda, di daerah untuk ikut serta mengedukasi masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi pada 6-19 Mei 2020.

Uu mengatakan peran para tokoh masyarakat ini sangat penting di daerah. Masyarakat harus diberi pemahaman agar bisa menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.

"Peran para tokoh agama atau tokoh masyarakat di daerah itu sangat penting dalam hal ini. Harapan kami kepada masyarakat mari kita putus mata rantai Covid-19, di antaranya dengan mamatuhi protokol kesehatan, apalagi dengan adanya PSBB," kata Uu saat meninjau PSBB di kawasan Priangan, Kamis (7/5/2020).

Uu meminta masyarakat Jabar bersungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti peraturan pemerintah selama PSBB tingkat provinsi berlaku.

"Di lapangan masih ada masyarakat yang mau mudik, banyak yang lewat check poin dikembalikan, atau diberi tindakan tilang oleh kepolisian. Ada pula yang dengan modus pakai kendaraan tertentu, tapi polisi bisa mengetahui dan mengambil tindakan," ucapnya.

Menurut Uu, kedisiplinan warga menjadi kunci keberhasilan PSBB tingkat provinsi. Maka itu, ia berharap warga Jabar patu pada anjuran pemerintah, seperti tidak mudik, beribadah di rumah, menghindari kerumunan, dan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Apa artinya PSBB kalau masih ada pelanggaran. Jadi, ada manfaat atau tidaknya PSBB, kembali ke kepatuhan kita. Maka demi kepentingan kita bersama, mari kita patuhi anjuran pemerintah," kata Uu.

Uu menyatakan PSBB di kawasan Bodebek (Kab/Kota Bogor, Kab/Kota Bekasi, Kota Depok) dan Bandung Raya (Kota Bandung, Kab Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat, Kab Sumedang) dinilai berhasil mengurangi kasus Covid-19. Ia pun berharap penurunan itu terjadi di 27 kabupaten/kota di Jabar.

Uu juga mengajak masyarakat agar menjadikan bulan suci Ramadan sebagai momentum untuk berupaya melawan Covid-19.

"Di bulan Ramadan, kita ikhtiar lahir dan batin, perbanyak berdoa, mengaji dan aktivitas positif lainnya, serta berdoalah supaya pandemi Covid-19 cepat berlalu," ucapnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Hery Antasari mengatakan, pihaknya sudah memetakan beragam jenis modus baru untuk mudik.

"Modus penyelundupan penumpang di dalam kendaraan barang pun menjadi hal yang diantisipasi oleh Dishub saat PSBB," kata Heri.

Heri mengatakan, setiap titik pengecekan, terutama di daerah perbatasan, akan memeriksa seluruh kendaraan besar, baik barang maupun derek, guna memastikan tidak ditumpangi pemudik.

Selain itu, ada pemudik yang memakai ambulans, atau kendaraan barang. Adapula kendaraan pribadi yang dinaikkan ke kendaraan derek dan ada modus-modus lainnya.

"Yang paling canggih pemudik itu mengirimkan dulu barang bawaan mereka pakai jasa ekspedisi, lalu dia pergi cuma pakai tas kecil supaya tidak seperti mau mudik. Tapi tetap ketahuan petugas di check poin. Karenanya perlu waktu dan energi dari petugas di lapangan juga memperhatikan risiko saat berinteraksi dengan pemudik," tuturnya.


Disadur dari Tribunjabar.id

PSBB Virus Corona Wabah Virus Corona Wagub Jawa Barat


Loading...