Isolasi Mandiri Satu Kampung di Kecamayan Cigedug Garut Selama 14 Hari Telah Berakhir, Warga Bisa Kembali Beraktivitas di Luar

Isolasi Mandiri Satu Kampung di Kecamayan Cigedug Garut Selama 14 Hari Telah Berakhir, Warga Bisa Kembali Beraktivitas di Luar
(Tribunjabar/Firman Wijaksana : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 6 Mei 2020 08:57 WIB

Terasjabar.id - Isolasi mandiri satu kampung di Desa/Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, selama 14 hari telah berakhir.

Hari ini, warga bisa kembali ke luar rumah dan beraktivitas.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, isolasi warga di Cigedug telah selesai dan warga tak ada yang terkena wabah corona.

Mulai hari ini, isolasi selesai dilakukan setelah dimulai pada 22 April.

"Berhasil di Cigedug (isolasi mandiri). Dengan diberikan Rp 700 ribu per kepala keluarga, mereka taat diam di rumah. Total Rp 210 juta untuk satu kampung itu karena ada 315 KK. Sekarang sudah clear," ucap Rudy Gunawan, Rabu (6/5/2020).

Isolasi kepada warga satu kampung dilakukan setelah salah satu warganya meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19.

Warga berjenis kelamin laki-laki berusia 20 tahun itu juga sempat kabur dari ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut saat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menuturkan, dari hasil rapid test semua warga di Desa Cigedug yang melaksanakan isolasi dinyatakan nonreaktif.

Pihaknya memutuskan, pada hari ini, masyarakat bisa kembali beraktivitas.

"Saya sudah minta Bu Camat untuk membuka isolasi dan warga bisa beraktivitas seperti biasa," kata Helmi.

Meski telah selesai isolasi, warga di Cigedug tetap harus mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Sejak hari ini, PSBB di Garut mulai diberlakukan.

"Tetap sama PSBB berlaku di sana (Cigedug). Masuk jadi salah satu dari 14 kecamatan yang diterapkan PSBB," ucapnya.


Disadur dari Tribunjabar.id

Virus Corona Wabah Virus Corona Kabupaten Garut Isolasi Mandiri


Loading...