Kota Bekasi Klaim Telah Siapkan Pengajuan PSBB
Terasjabar.id -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan mengajukan proposal untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Ardhianto mengklaim sudah menyiapkan proposal tersebut.
"Betul sudah ada surat permintaan PSBB (hari ini)," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (8/4).
Tri bilang proposal PSBB akan diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Setelah proposal dari daerah lain terkumpul, proposal secara kolektif akan diserahkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) oleh Emil, sapaan karib Ridwan Kamil.
"(Proposal diberikan) ke gubernur, nanti secara kolektif gubernur yang akan mengajukan ke pemerintah pusat atau Kemenkes," tambahnya.
Berdasarkan keterangan resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil dan lima kepala daerah di wilayahnya, disebut sepakat mengajukan usulan PSBB ke pemerintah pusat, hari ini.
Lima kepala daerah itu antara lain Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok,
Emil mengatakan bahwa wilayah Bodebek harus menjadi satu klaster Covid-19 bersama DKI Jakarta karena merupakan episentrum penyebaran virus corona.
"Karena saat rapat terbatas dengan Wakil Presiden disepakati bahwa Jabodetabek itu akan dihitung sebagai satu unit kesatuan zona. Maka apapun yang dilakukan DKI Jakarta, Bodebek harus melakukan hal yang sama," kata dia, usai Rapat Koordinasi dengan lima kepala daerah, Selasa (7/4).
Menurut Emil, PSBB seperti lockdown. Namun, ada beberapa pengecualian seperti semua urusan logistik tidak boleh berhenti, pasar tetap buka, transportasi logistik masih jalan.
Jakarta sendiri akan menerapkan PSBB pada Jumat, 10 April mendatang. Pemberlakuan PSBB akan dibarengi dengan penegakan hukum. Pemprov DKI melarang warga berkumpul lebih dari lima orang. PSBB di Jakarta berlaku selama masa inkubasi atau 14 hari dan bisa diperpanjang. (ndn/wis/CNN)