Kronologi Kasus Pertama Virus Korona di Kabupaten Garut Setelah Hasil Tes Swab Keluar dari Laboratorium

Kronologi Kasus Pertama Virus Korona di Kabupaten Garut Setelah Hasil Tes Swab Keluar dari Laboratorium
(firman wijaksana/tribunjabar : Google)
Editor: Epenz Hot News —Rabu, 1 April 2020 08:05 WIB

Terasjabar.id - Kemarin, Pemkab Garut mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 setelah hasil tes swab keluar dari laboratorium.

Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di ruang isolasi RSUD dr Slamet dinyatakan positif.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 56 tahun itu datang ke Garut dari Jakarta menggunakan kendaraan umum.

Saat pulang ia dalam kondisi sakit.

Pasien itu kini dalam kondisi baik. Bahkan pasien tersebut tak menggunakan selang oksigen. Ia terkonfirmasi positif setelah hasil tes keluar pada Senin (30/3) pukul 22.00.

"Dia datang tanggal 20 (Maret) ke Garut. Sementara kami lakukan pengetatan di pintu masuk itu baru tanggal 21. Datang itu sudah kondisi demam," ucap Rudy di Command Center Garut, Selasa (31/3/2020).

Pria tersebut juga sempat berobat ke klinik di Garut Timur. Saat berobat, paramedis di klinik tersebut juga tak memakai alat pelindung diri (APD).

"Jadi sekarang kami alami sesuatu kesulitan untuk memetakannya. Karena terlalu banyak (interaksi dengan orang)," katanya.

Pasien positif itu, lanjutnya, tinggal di dekat pasar yang hanya berjarak 30 meter. Apalagi pasar itu bisa dikunjungi 5 ribu orang per harinya.

Pasien yang diberi kode kasus confirmasi pertama (KC-1) bekerja sebagai pedagang di sebuah pasar di Jatinegara, Jakarta Timur. Pada tanggal 21 Maret, KC-1 memeriksakan diri dan dirawat di klinik dekat rumahnya sampai 22 Maret.

"Setelah dirawat sehari, KC-1 pulang dari klinik ke rumah saudaranya yang berbeda kampung dan desa. Keluhannya masih sakit. Tanggal 23 Maret, klinik komunikasi dengan Puskesmas untuk memantau dan dia sudah status ODP," ujarnya.

Setelah menerima laporan, pihak Puskesmas melacak KC-1 dan menemukan kondisinya sudah menurun. KC-1 tak langsung dirujuk karena kondisi kesehatannya tak memadai sejak pukul 14.00 sampai 21.00.

"Jam 21.00 KC-1 baru dievakuasi dan dirujuk ke RSUD dr Slamet. Jam 22.00 sampai di rumah sakit dan langsung ditempatkan di ruang isolasi,"

Pemkab berencana melakukan pelacakan di lima kecamatan terdekat. Apalagi pasien positif itu tinggal di dekat pasar.

Rudy menyebut, keluarga pasien positif akan menjalani isolasi. Pihaknya akan menggunakan Klinik Medina di Wanaraja sebagai tempat isolasi. Selain di klinik, Pemkab juga menyiapkan rusunawa untuk isolasi ODP.

"Kami siapkan 150 ruangan untuk isolasi ODP ini. Sekarang sedang ditracing biar diketahui riwayatnya," ucapnya.


Disadur dari Tribunjabar.id

Virus Korona Wabah Virus Korona Pemkab Garut


Loading...