Kondisi Airin dan Cerita di Balik Fotonya Diapit Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Karawang

Kondisi Airin dan Cerita di Balik Fotonya Diapit Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Karawang
Tangkapan layar Instagram @cellicanurrachadiana Foto Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di antara Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengikuti FGD ber
Editor: Malda Teras Health —Kamis, 26 Maret 2020 11:58 WIB

Terasjabar.id - Setelah Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana positif Covid-19, kondisi Airin Rachmi Diany dipertanyakan.

Pertanyaan ini muncul setelah beredarnya foto Wali Kota Tangerang Selatan itu di antara Bima Arya dan Cellica Nurrachadiana di media sosial dan alikasi pesan singkat.

Foto tersebut diunggah Cellica Nurrachadiana di akun Instagramnya @cellicanurrachadiana pada Jumat (20/3/2020).

Ia memberikan keterangan berisi doa untuk Bima Arya yang terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19.

"Teruntuk sahabat kami semua Kang @bimaaryasugiarto semoga akang segera pulih dan diberikan kesembuhan serta kesehatan yang sempurna.. Aamiinn Yaa Robb.

"Doa kami semua dari warga Karawag."

"Foto : 3 Maret 2020," begitu tulis Cellica Nurrachadiana.

Belakangan diketahui, sang bupati menyusul terkonfirmasi positif Covid-19 pada Selasa (24/3/2020).

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, diapit Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana beredar di media sosial dan aplikasi pesan singkat.
Foto Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di antara Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengikuti FGD bersama Menko PMK, Kepala BNPB, Gubernur Jabar, Kementrian PUPR, BBWS, dan semua pihak terkait solusi penanganan banjir baik di Jawa Barat, DKI, dan Banten khususnya di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020). (Tangkapan layar Instagram @cellicanurrachadiana)

Lewat video di Instagramnya, Cellica Nurrachadiana mengaku tak bergejala namun dinyatakan positif corona.

Kepastian itu setelah ia dan lima orang lainnya melakukan tes swab. Dari mana Bima Arya dan Cellica Nurrachadiana terpapar virus corona atau Covid-19?

Di bawah akan dijelaskan, termasuk konteks foto yang disinggung di atas.

Namun, benarkah Airin juga terdampak? Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memberikan penjelasan saat memimpin rapat.

Terbaru, saat rapat Posko Gugus Tugas Covid-19 Tangsel di Restoran Kampung Anggrek, Jalan Raya Victor, Serpong, Tangsel, Airin tidak hadir dan hanya mengikuti melalui video conference.

Benyamin Davnie mengatakan Airin dalam keadaan sehat.

Ia tidak termasuk dalam daftar kasus Covid-19 apalagi berstatus orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP).

"Bu Airin dalam keadaan sehat walafiat," ungkap Benyamin.

Menurut Benyamin, foto yang beredar sebelum Bima Arya lawatan ke luar negeri, yakni Turki dan Azerbaijan.

Ia sedikit menjelaskan foto Airin diapit Bima Arya dan Bupati Karawang saat ikut rapat di Istana Bogor.

"Jadi itu foto lama," sambung  Benyamin.

Airin dipastikan masih menjalankan tugasnya sebagai wali kota, dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Tangsel.

"Ya ada, beliau juga melaksanakan tugasnya, keliling segala macam, ada beliau," ujarnya.

Meski mengklaim Airin dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit Covid-19, Airin sendiri belum dites secara klinis.

"Nanti akan dilakukan pemeriksaan. Kita akan melakukan pemeriksaan, kita akan meminta Dinas Kesehatan," ujarnya.

Muasal Foto

Penjelasan lebih rinci soal foto tersebut disampaikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana lewat Instagramnya.

Foto tersebut sebenarnya postingan tanggal 3 Maret.

Lewat keterangan foto, mereka bertiga menghadiri FGD bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kementerian PUPR dan BBWS.

Pertemuan yang berlangsung di kantor BNPBSenin (2/3/20), ini membahas terkait solusi penanganan banjir baik di Jawa Barat, DKI, dan Banten khususnya.

Bupati Karawang hadir karena wilayahnya hilir dari sungai besar Citarum.

"Bismillah Senin kemarin (02/03/20) , kami menghadiri FGD bersama Menko PMK, Kepala BNPB, Pa Gubernur, Kementrian PUPR, BBWS, dan semua pihak terkait solusi penanganan banjir baik di Jawa Barat, DKI, dan Banten khususnya.
.
Bagi saya di wilayah Kabupaten Karawang yang merupakan bagian hilir dari sungai besar Citarum, maupun sungai2 yang mengalir sampai karawang baik Cibeet, Cikaranggelam, dan anak2 sungai lainnya, termasuk persoalan pendangkalan, sifon termasuk Barugbug kami sampaikan di forum diskusi kemarin untuk dicarikan solusinya dari pemerintah. 
.
Persoalan yang harus bersama2 diselesaikan dari Hulu ke Hilir yg memerlukan kerjasama dan kerjakeras semua pihak
.
Sebelumnya di pagi harinya pun kami mendapatkan arahan langsung dari Bapak Menteri Dalam Negeri dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengenai percepatan pembangunan desa mll dana desa dan alokasi dana desa bagi para forkominda, sekda, camat, dan kepala desa se - wilayah Jawa Barat di SICC," tulis sang bupati di keterangan foto. 

Sempat Sesak Napas

Sebelum positif Covid-19, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sempat memberikan sambutan di pelantikan 45 kepala desa pada Jumat (20/3/2020).

Tiba-tiba ia tak sanggup melanjutkan sambutan dan memutuskan turun dari podium. Lantas ia memanggil Wakil Bupati Ahmad Zamakhsyari untuk melanjutkan sambutan.

Cellica mengaku ketika itu merasakan sesak sehingga turun pondium. "Saya agak sesak," tegas Cellica dilansir TribunJakarta dari Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Mulanya, Bupati Karawang itu menceritakan tak mengalami gejala virus corona karena suhu tubuhnya normal.

Cellica memaparkan dirinya kelelahan. "Saya tidur pukul setengah tiga subuh. Flu sedikit tapi sudah sembuh," aku Cellica Nuurachadiana.

Dari lokasi pelantikan, Bupati Karawang meninjau kesiapan Rumah Sakit Khusus Paru (RSKP) di Jatisari, Karawang dan mengusulkan sebagai rumah sakit rujukan ODP virus corona.

Cellica Nurrachadiana menjalani tes swab. Bahkan, ia berkomitmen mengisolasi diri hingga hasil tesnya keluar.

Kini pada Selasa (24/3/2020), Cellica Nurrachadiana memberikan kabar mengejutkan jika ia terinfeksi virus corona.

Riwayat Perjalanan Bima Arya

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto positif Covid-19 setelah Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan hasil tes kesehatannya pada Kamis (19/3/2020) sore.

Pada Jumat (20/3/2020) pagi, informasi itu menyebar secara masif hingga menjadi topik pembicaraan nasional.

Pemkot Bogor mengumumkan nama lain yang terkonfirmasi corona, yaitu seorang PNS di Hubungan Kerjasama Pemkot Bogor dan pasien yang sebelumnya dirawat di rumah sakit dan berstatus PDP.

Terpaparnya orang nomor satu di Kota Bogor itu ditengarai dari kunjungan kerjanya ke Turki dan Azerbaijan terhitung sejak Senin (9/3/2020) hingga Minggu (15/3/2020).

Nah, berikut sejumlah kegiatan yang dilakukan Bima Arya bersama rombongan Pemkot Bogor ketika di Turki dan Azerbaijan.

1. 9 Maret

Senin (9/3/2020), Bima bersama rombongan berangkat ke Turki, negara pertama yang didatanginya dalam kunjungan kerja tersebut.

Kedatangan Bima ke Turki memenuhi undangan PPI Istanbul yang memintanya berbagi inspirasi dan motivasi. Acara itu berlangsung di Fatih Sultan Mehmet University di Istanbul.

“Pak Wali Kota memang diundang khusus teman-teman PPI untuk berdiskusi banyak hal dalam kaitan kiprah Pak Wali dalam memimpin enam tahun terakhir, termasuk memberikan inspirasi bagi mereka,” ucap Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bogor Adi Novan.

2. 10 Maret

Di tanggal tersebut Bima dan rombongan melakukan pertemuan dengan Konsulat Jenderal RI Istanbul Imam Asari, di KJRI Istanbul.

Novian menyebut, pertemuan Bima dengan Imam Asari itu membahas peluang dan kesempatan untuk memperoleh dana hibah bagi pengembangan dunia pendidikan atau pembangunan di Kota Bogor.

“Juga akses dengan pengusaha-pengusaha Turki untuk menawarkan kesempatan investasi di Kota Bogor,” kata Adi.

3. 12 Maret

Di tanggal tersebut Bima dan yang lainnya bertolak ke Azerbaijan. Setibanya di sana, ia melakukan pertemuan dengan Dubes RI untuk Azerbaijan di KBRI Baku, Republik Azerbaijan.

Dilansir dari situs resmi Pemkot Bogor, kedatangan Bima ke Azerbaijan untuk melakukan penjajakan kerja sama dengan Azerbaijan Service and Assessment Network (ASAN) Xidmat, yang merupakan Mall Pelayanan Publik (MPP) di Kota Baku.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Firdaus, ketika itu mengatakan, kerja sama dengan ASAN Xidmat berkaitan dengan penunjukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) yang telah memilih MPP Kota Bogor sebagai referensi dan rujukan bagi kota dan kabupaten di seluruh Indonesia yang akan menyelengarakan MPP di daerahnya masing-masing.

“Sejak diresmikan pada 26 Agustus 2019, MPP telah menjadi pusat layanan publik mendapat apresiasi sangat baik oleh warga Kota Bogor. Pada saat yang sama, MPP Kota Bogor telah menjadi rujukan bagi beberapa pemerintah daerah untuk menyelenggarakan layanan sejenisnya di daerahnya masing-masing,” ujarnya.

4. 13 Maret

Usai bertemu dengan Dubes RI untuk Azerbaijan, keesokan harinya Bima dan rombongan melakukan pertemuan dengan pimpinan ASAN Xidmat untuk membahas kerja sama di bidang Pelayanan Publik.

Firdaus mengatakan, pertemuan itu dimaksudkan agar memperoleh referensi untuk mendorong layanan publik terbaik bagi warga.

Firdaus menuturkan, berdasarkan catatan Kemenpan-RB, ASAN Xidmat adalah salah satu referensi yang terbaik dalam melihat penyelenggaraan pelayanan publik.

"Penjajakan kerja sama terkait tukar menukar informasi dan kesempatan bagi manajer atau pegawai MPP untuk mengikuti short course di ASAN Xidmat,” sebut dia.

5. 14 Maret

Bima bertemu dengan Wali Kota Lankaran untuk membicarakan kerja sama sister city dengan Kota Bogor.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bogor Adi Novan menuturkan, kerja sama sister city dua kota ini diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia, KBRI di Baku, Azerbaijan.

"Kami coba melakukan penjajakan dengan berbagai pihak terkait mulai dari Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementerian, Direktorat Asia Tengah dan Selatan Kementerian Luar Negeri, dan pihak KBRI di Baku, utuk melakukan pemetaan potensi kerja sama,” ungkap Adi.

Dari proses pemetaan potensi sister city itu diperoleh kesepakatan untuk kerja sama di bidang perdagangan, pariwisata, dan peningkatan pelayanan publik.

Sambung Adi, untuk mendorong implementasi sister city ini berjalan dengan baik, keterlibatan pihak swasta dan masyarakat menjadi penting.

“Oleh karena itu, kami mendorong keterlibatan proses B to B dalam bagian sister city terutama pada bidang perdagangan. Apalagi potensinya terbuka lebar,” jelas dia.

Demikian catatan perjalanan dan kegiatan Bima selama berada di dua negara tersebut.

(tribunjakarta.com)


Airin Karawang Bupati Walikota


Loading...