Presiden Jokowi Berduka, Ibunya, Sujiatmi Notomiharjo Meninggal, Dikabarkan Orang-orang Terdekat

Presiden Jokowi Berduka, Ibunya, Sujiatmi Notomiharjo Meninggal, Dikabarkan Orang-orang Terdekat
Nasional Tempo
Editor: Malda Hot News —Rabu, 25 Maret 2020 18:18 WIB

Terasjabar.id - Kabar duka menimpa Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Sang ibu, Sujiatmi Notomiharjo dikabarkan meninggal dunia.

Sosok Sujiatmi Notomiharjo atau Eyang Notomiharjo diberitakan meninggal pada Rabu (25/3/2020) sore.

Kabar duka ini pun disampaikan orang-orang terdekat di lingkungan keluarga Jokowi.

Dari yang dilaporkan Tribun Solo, Eyang Notomiharjo meninggal di Rumah Sakit DKT Solo.

Hal ini diutarakan seorang tokoh di Kota Solo, Sumartono.

"Tadi baru dikasih kabar keluarga, di Rumah Sakit DKT Solo," katanya.

Seperti yang dimuat Kompas.com, ibu Presiden Jokowi dinyatakan meninggal pada pukul 16.45.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie.

Ia meminta agar mendoakan Sujiatmi Notomiharjo.

Sujiatmi Notomiharjo, Jokowi, Bobby Nasution, Kahiyang Ayu, dan Iriana
Sujiatmi Notomiharjo, Jokowi, Bobby Nasution, Kahiyang Ayu, dan Iriana (kompas.com & Tribunnews)

"Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden wafat di Solo pukul 16.45 tadi

Mohon doanya semoga almarhumah husnul khatimah," katanya.

Tak hanya itu, staf khusus presiden, Angkie Yudistia juga membenarkan kabar duka tersebut.

"Iya betul, saya juga mendapatkan info tersebut dari sekretaris Pribadi Bapak (Jokowi)," ujarnya.

Masa Kecil Jokowi

Di balik karier politiknya yang moncer, ternyata Presiden Jokowi memiliki masa kecil yang prihatin.

Jokowi mengawali karier politiknya saat menjadi Wali Kota Surakarta pada 2005 berpasangan dengan F X Hadi Rudyatmo.

Kemudian, ia menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2012.

Ia berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama.

Sampai akhirnya, Jokowi terpilih menjadi Presiden RI dengan Wakilnya Jusuf Kalla.

Melansir dari Kompas.com, Jokowi sempat menceritakan kehidupan masa kecilnya.

Ia mengaku pernah menjadi orang kurang mampu yang tinggal di bantaran sungai.

Bahkan Jokowi pernah merasakan digusur dan harus pindah rumah.

"Pada saat saya kecil, rumah saya di pinggir kali, lalu digusur pindah ke tempat kontrakan lain lagi," ujar Jokowi ketika berorasi di depan warga di Lapangan Siaga Bojong Gede, Bogor, Sabtu (7/6/2014).

Pada kesempatan yang lain, Jokowi bercerita pengalaman masa kecilnya yang pernah kebanjiran.

Ia ingat pernah pindah tiga kali dan semuanya berada di bantaran sungai.

Jokowi juga pernah merasakan kebanjiran karena jarak rumahnya 5 sampai 10 meter dari bantaran sungai

Ia dan keluarganya selalu khawatir bila banjir menghampiri.

"Kehidupan kecil saya dari lahir sampai SD kelas VI selalu berpindah-pindah 3 kali dan selalu berada di bantaran sungai. Cuma 5 sampai 10 meter dari bantaran sungai, mesti saya suka kebanjiran," kata Jokowi, Kamis (15/11/2012).

"Saya selalu lihat di belakang rumah apakah banjir enggak ya, itu yang saya rasakan hampir 12 tahun dari kecil," ujarnya.

Pengalamannya tersebut dijadikan Jokowi sebagai pembelajaran.

Ketika pulang ke Solo, Jawa Tengah, Minggu (16/10/2016), Jokowi mengenang kembali masa kecilnya.

Ia mengunjungi bantaran Kali Anyar, Kampung Cinderejo Lor, Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo.

Selama 12 tahun, Jokowi tinggal di lingkungan tersebut.

"Sering dulu (mandi di Kali Anyar), kalau dibilang tidak pernah, ya, pasti tidak percaya," kata Jokowi

Teman kecil Jokowi, Bandi (59) juga mebenarkan Jokowi pernah mandi di kali bersamanya.

Bandi menuturkan anak-anak yang tinggal di pinggir kali, termasuk Jokowi gemar mandi beramai-ramai di Kali Anyar.

Jarak rumah orangtua Jokowi ke Kali Anyar hanya 20 meter.

Dulu air di kali tersebut masih jernih dan bersih.

"Biasanya setelah pulang sekolah main-main ke sungai. Mancing, mandi di kali, dan cari telur-telur bebek di pinggir kali," kenang Bandi.

Bebek yang bertelur di sembarang tempat di sekitar kali itu tak berpemilik.

Jokowi dan Bandi berlomba-lomba mencari telurnya.

Telur tersebut akan direbus, airnya dari Kali Anyar, dimasaknya juga pakai kaleng seadanya.

Kalau ada orangtua yang datang mencari anaknya, mereka lari karena takut dimarahi.

"Yang sering nyari Mas Jokowi, ya, Bu Noto (Sujiatmi Notomihardjo)," ujar Badri.

Badri dan Jokowi sudah jarang bertemu ketika Jokowi pindah rumah ke Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Saat ini rumah Jokowi yang di Sumber sudah tak berbekas.

Lahan yang dulunya berdiri rumah sekarang sudah menjadi Pasar Ngudi Rejeki.

Jokowi dewasa mengenyam pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada atas kerja keras orangtuanya.

Diceritakan oleh ibu Jokowi, Sujiatmi Notomihardjo, Jokowi adalah anak yang rajin.

Ia sering membantu ayahnya yang bekerja sebagai pedagang kayu.

Saat masih duduk di bangku kuliah, Jokowi juga mengisi waktu liburnya dengan mengangkut kayu.

"Dia sering bantu ayahnya ngangkut kayu ke mobil pembeli," ujar Sujiatmi.

Sejak kecil Jokowi bercita-cita menjadi pengusaha.

Ia ingin mengikuti jejak kakek dan ayahnya yang bekerja di bidang perkayuan.

Usaha keluarga itulah yang kemudian dikembangkan oleh Jokowi hingga sebelum ia memasuki dunia birokrasi.

"Perusahaannya masih jalan sampai sekarang, dijalanin adik-adiknya Pak Jokowi. Namanya PT Rakap," kata Sujiatmi.

(Tribunjabar.id)

Presiden Jokowi Ibunda Wafat Sudjiatmi Notomiharjo Surakarta Solo


Loading...