Pengakuan Mistis Andre, Pembegal Angkot di Bandung Pakai Jenglot

Pengakuan Mistis Andre, Pembegal Angkot di Bandung Pakai Jenglot
Pembegal pakai jengklot di Bandung, Andres Komarudin. (Suara.com/Cesar)
Editor: Admin Teras Bandung —Jumat, 28 Februari 2020 14:05 WIB

Terasjabar.id -  Sebelum di tangkap polisi, Andre sempat menjadi bulan-bulanan para supir angkutan umum (angkot), setelah pria berumur 24 tahun ini, melakukan perampasan kendaraan angkutan umum (angkot) dan menyandra supir angkotnya, di Kota Bandung.

Anehnya tidak sedikit pun dirinya terluka. Ia hanya mengalami sedikit luka lecet di pelipis matanya, karena gesekan benda tumpul saat dihajar warga.

Saat ditangkap dan dilakukan pemeriksaan oleh Polsek Regol yang menangani kasusnya, polisi mendapati ada beberapa barang klenik di tas Andrea. Barang-barang yang dimaksud ini, di antaranya, benda mirip jenglot, sabuk merah yang memiliki motif tulisan Arab, dan sebilah golok.

"Barang-barang itu warisan dari keluarga saya. Untuk jenglot, saya dapat dari mang (paman) saya," kata Andres saat ditemui di sel tahanan Polsek Regol, Kota Bandung, Jumat (28/2/2020).

Barang-barang klenik-nya itu, kerap dibawa olehnya. Karena barang tersebut, diyakini pria asal Kabupaten Garut ini, dapat menjaga dirinya dari marabahaya.

Pria yang bernama lengkap Andres Komarudin ini, mengaku baru mengetahui kekuatan jenglot pada saat ia tertangkap, usai merampas angkot. Saat itu, ia menjadi samsak para warga, yang menghajarnya secara membabi buta.

"Emang waktu kemarin, saya enggak apa-apa. Pas tas (yang berisi jenglot) diambil warga, saya kena pukul pipa di alis. Dan baru itu terluka, itupun kecil," katanya sambil menunjukan luka, di pelipis matanya.

Kalau dilihat dari perawakan, tubuh Andres tidak besar. Dirinya memiliki tinggi tak lebih dari 160 centimeter. Secara normal, harusnya ia menjadi babak belur saat di hajar warga.

Jenglot miliknya, telah mengikuti apa yang di ingikannya. Ia pun terbilang rajin mengurus barang klenik warisan keluarganya itu.

"Yah paling tiap malam Jumat, saya balur minyak duyung. Sambil minta hajat saya, yah itu untuk menjaga diri," katanya.

Ada sedikit pantrangan untuk menjaga jenglot tersebut. Jenglot tersebut, tidak boleh di buka matanya dan harus tertutup kain. Menurut Andres, jenglot milik dapat memangsa korban, apa bila kondisi matanya terbuka.

"Bisa ke hisap darah orang yang melihatnya," ucap Andres.

Selain jenglot, Andres miliki satu barang lainnya, yang juga di percaya dapat menjadikannya kuat dan kebal terhadap apapun, yakni sabuk dengan motif berrtuliskan Arab.

Sabuk itu, warisan dari kakeknya. Ia mengatakan, sebelum digunakan, sabuk tersebut di rendamnya dalam bak mandi, yang kemudian, air rendamannya disiramkan kepadanya.

"Sabuk mah cuma disimpan aja di dalam tas," katanya.

Andres memang tidak menampik, setiap harinya ia kerap memeras supir-supir angkot di sepanjang Jalan BKR, Bandung. Dengan berbekal barang klenik, diakuinya memang sengaja kerap di bawa untuk menjaga diri.

Setiap hasil pemerasan, ia kerap membeli minuman keras. Bahkan saat ia melakukan aksi perampasan dan penyanderaan kemarin, dirinya tengah dalam kondisi terpengaruh minuman keras.

"Yah saya khilaf kemarin itu. Saya lagi mabuk saat kejadian itu," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Unit Reskrim Polsek Regol, membekuk seorang pelaku pencurian disertai kekerasan, yang merampas sebuah mobil angkutan umum. Selain melakukan perampasan, pelaku juga menyandera supir angkot yang dibawa kabur mobilnya.

Andres dibekuk polisi saat membawa kabur mobil hasil rampasannya, di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, pada Rabu (26/2/2020) kemarin siang.

Korban perampasan dan juga penyanderaan, Jalaludin (28) mengatakan, kejadian yang menimpanya itu, saat ia tengah menunggu penumpang, di Jalan BKR, Kecamatan Regol, Kota Bandung.

"Pelaku tiba-tiba datang dengan membawa golok. Ia menodongkan goloknya, sambil meminta saya keluar dari mobil," katanya di Mapolsek Regol, Kamis (27/2/2020).

Dalam kondisi diancam, korban pun ketakutan dan keluar dari kursi supir. Saat itu, pelaku meminta korban untuk kembali masuk ke dalam mobil, untuk duduk di kursi penumpang.

Mobil pun langsung di bawa pelaku, ke arah Jalan Soekarno - Hatta. Supir lain yang melihat kejadian itu, menyebarkan apa yang dilihatnya kepada rekan sesama supir dan pihak kepolisian.

Lalu, para supir dan pihak kepolisian langsung mencari keberadaan pelaku. Beruntungnya, tanpa sepengetahuan pelaku, korban menggunakan ponsel miliknya untuk memberitahu kepada rekan sesama supir.

Berbekal informasi itu, polisi bersama para supir angkot, mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya di pertigaan jalan Gedebage, Kota Bandung.

Saat penangkapan berlangsung, rekan sesama supir tersulut emosi dan menyerang pelaku. Pelaku sempat dipukuli massa lebih dari 10 orang namun tidak terluka sedikit pun.

Polisi pun langsung melerai keributan tersebut dan mengamankan tersangka. Sesaat setelah diamankan dari kantongnya, polisi dapati beberapa barang mistik.

"Ada benda berupa jenglot, kemudian ada sabuk jimat, dan sebilah golok," kata Kapolsek Regol Kompol Auliya Djabar, saat ungkap kasus di waktu dan tempat yang sama.

"Barang (jimat) itu dipercayai pelaku supaya kebal. Menurut pengakuannya itu berhasil," sambung dia.

Pria asal Garut ini, juga tercatat sebagai seorang mantan narapidana dengan kasus curanmor dan penusukan. Dirinya sempat menjalankan hukuman pidana pada tahun 2017, kemarin.

"Dalam kasus ini, pelaku kita sangkakan dengan pasal 365 tentang pencurian disertai kekerasan. Ancaman pidananya di atas lima tahun," pungkas Kapolsek.

(Suara.com)

Pengakuan Mistis Andre Pembegal Angkot di Bandung Pakai Jenglot


Loading...