Masker Langka di Apotek, Begini Tanggapan Kadinkes Purwakarta

Masker Langka di Apotek, Begini Tanggapan Kadinkes Purwakarta
Tribunnews.com
Editor: Malda Hot News —Jumat, 7 Februari 2020 16:52 WIB

Terasjabar.id - Dinas Kesehatan Purwakarta menanggapi adanya kelangkaan masker di sejumlah apotek di Purwakarta menyusul isu virus corona akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta, Deni Darmawan mengatakan pihaknya akan segera meninjau ke apotek-apotek dan menginstruksikan ke bagian pengadaan obat untuk meminta menyediakan stok masker.

"Memang setiap permintaan pasti ada penawaran. Bukan cuma di Purwakarta yang langka tapi senasional ini terjadi, sehingga kementerian mesti memproduksi banyak (masker)," ujar Deni di Gedung Nagara, Pemkab Purwakarta, Jumat (7/2/2020).

Ketika disinggung terkait antisipasi upaya dari kelangkaan masker ini, Deni menyebut cara mengantisipasinya yakni mengimbau kepada setiap orang yang menderita flu mesti beretika saat batuk dan bersin.

"Minimal memakai sapu tangan ketika batuk atau bersin. Dan warga kalau ingin memakai masker gak perlu beli yang jenis N95 karena memang harganya terbilang mahal dan lebih baik yang standar saja," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, adanya isu virus corona ini ternyata berdampak pula pada penjualan masker di apotek-apotek yang ada di Purwakarta.

Tribun Jabar mencoba menelusuri ke sejumlah apotek yanh ada di Purwakarta dan hasilnya ternyata memang benar ada kelangkaan pada stok masker.

Mala (30) salah seorang pegawai di Apotek Syamil Medika mengatakan kelangkaan masker memang terjadi sudah seminggu lalu. Menurutnya, kelangkaan masker ini karena memang di pedagang besar farmasi (PBF) telah habis.

"Kami minta (masker) ke PBF sudah habis. Kami biasa membeli 10 box kecil tapi dari sejak ada isu virus corona jadi menghilang," katanya di lokasi, Jumat (7/2/2020).

Meski kelangkaan masker telah terjadi, namun Mala menyebut banyak permintaan warga untuk membeli masker.

Kelangkaan masker pun terjadi di Apotek Permata. Erni (23) salahseorang pekerja di sana mengaku tak hanya masalah kelangkaan masker, tapi masalah harganya pun melambung tinggi.

"Sekarang harganya bisa capai Rp 50 ribu lebih yang biasanya hanya Rp 30-35 ribu per 1 box. Tapi, banyak saja orang yang mencari masker," katanya.

Hal senada pun dibenarkan oleh Indri (21) pekerja di Apotek Perdana mengakui stok masker di apoteknya menipis dan harganya pun melambung tinggi.

"Harga satu masker itu Rp 4 ribu sekarang. Jadi, kalau satu box masker isi 50 masker maka bisa dikatakan harga Rp 200 ribu," ujarnya.

(Tribunjabar.id)


Dinas Kesehatan Apotek Masker Purwakarta


Loading...