Virus Corona Diisukan Senjata Biologis China, Mantan Badan Intelijen TNI: Mau Dijual ke Siapa?

Virus Corona Diisukan Senjata Biologis China, Mantan Badan Intelijen TNI: Mau Dijual ke Siapa?
Indonesia Lawyer Klub
Editor: Malda Teras Viral —Kamis, 6 Februari 2020 13:21 WIB

Terasjabar.id - Beredar kabar yang menyebutkan bahwa virus corona merupakan senjata biologis milik China yang bocor ke publik.

Isu tersebut beredar lantaran efek yang ditimbulkan oleh virus tersebut sangat signifikan dan menyebar dengan cepat.

Di Wuhan, tempat asal virus tersebut muncul, sudah ratusan orang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.

Tak hanya di Wuhan, virus ini pun menyebar cepat ke sejumlah negara.

Pantauan TribunJakarta.com, hingga kini virus corona sudah menyebar ke-25 negara.

Ganasnya virus corona memunculkan dugaan bahwa virus tersebut sengaja dibuat sebagai senjara biologis.

Sebab virus corona terbilang muncul secara tiba-tiba dan mewabah dengan begitu cepat.

Menanggapi isu yang beredar di masyarakat terkait dugaan atas kemunculan virus corona, Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Soleman Ponto angkat bicara.

Melansir tayangan Indonesia Lawyers Club (5/2/2020), Soleman mengatakan awalnya ia menganggap kemunculan virus ini merupakan sebuah rekayasa.

"Saya dari awal menganggap, karena tiba-tiba virus ini datang, pasti rekayasa itu ada," ujar Soleman.

Namun anggapan Soleman berubah setelah ia melihat perkembangan serta melihat rekam jejak para ahli.

"Tapi setelah melihat beberapa kali perkembangan, ternyata para ahli ini sudah bisa melihat track record yang dibuat virus ini sebelumnya," terang Soleman.

Menurutnya bila benar virus corona diciptakan untuk dijadikan senjata biologis, hal itu akan menyulitkan pihak terkait dalam mengendalikan virus tersebut.

"Kalau memang virus ini dibuat untuk senjata, itu akan sulit," ujarnya.

Ia kemudian menerangkan bahwa jenis senjata itu ada beberapa macam.

"Karena senjata itu ada tiga, apakah itu senjata kimia, kemudian ada nuklir, yang terakhir biologis," jelasnya.

Menurut Soleman, senjata kimia dan nuklir merupakan senjata yang bisa dikendalikan oleh manusia.

Tetapi berbeda dengan senjata biologis.

"Kimia dan nuklir ini benda mati, bisa dikendalikan,"

"Tapi (senjata) biologis ini barang hidup, bisa-bisa dia kembali kepada yang pembuat," terang Soleman.

Soleman mengatakan, senjata biologis akan sangat sulit dikendalikan.

Sebab bisa jadi virus yang dibuat itu malah menyerang orang yang membuatnya.

Soleman memaparkan analisanya yang mengatakan, bahwa tidak mungkin virus corona ini dibuat khusus oleh China.

"Sehingga ketika melihat perkembangan, tidak mungkin ini dibuat khusus oleh China," ujarnya.

Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan bahwa China tidak mungkin membuat senjara biologis tersebut.

Satu di antaranya, Soleman menyebutkan bahwa saat ini China tidak sedang berperang.

Jadi ia meyakini bahwa virus corona bukanlah senjata biologis yang dibuat China.

"Kenapa? Karena China tidak sedang perang,"

"Terus kedua, kalau ini (virus) mau dibawa, baju astronotnya (pelindung) udah kayak apa,"

"Karena nanti si pebawa ini bisa terserang virus itu sendiri,"

"Yang ketiga, kalau pun dibuat, mau dijual kesiapa?"

"Enggak ada yang mau beli, karena bisa-bisa dia (virus) makan diri (pembawa) sendiri," terang Soleman.

Dengan analisa tersebut, Soleman menyebutkan bahwa virus corona bukanlah virus buatan.

Melainkan virus yang lahir dan menyebar secara alamiah.

"Nah dengan adanya itu, kesimpulannya bahwa ini (virus) tidak dibuat,"

"Tetapi alamiah," ungkapnya.

SIMAK VIDEONYA:

Tidak Punya Riwayat ke China, Seorang WNI di Singapura Positif Virus Corona

Seorang warga negara Indonesia ( WNI) di Singapura dinyatakan positif terkena virus corona.

Padahal, sebelumnya WNI berjenis kelamin perempuan tersebut tidak memiliki riwayat melakukan perjalanan ke China.

Dilansir dari keterangan yang dirilis Kementerian Kesehatan Singapura (MoH), kasus terpaparnya WNI berusia 44 tahun tersebut merupakan kasus ke-21 yang terjadi di Negeri Singa itu.

"Dia merupakan perempuan 44 tahun asal Indonesia yang tidak punya riwayat perjalanan ke China," demikian keterangan tersebut seperti dilansir Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

"Dia saat ini berada di ruang isolasi di SGH (Singapore General Hospital)."

Perempuan yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga itu tinggal di Jalan Bukit Merah.

Gejala awal diketahui pada 2 Februari, setelah perempuan itu melakukan kontak langsung dengan seorang wanita yang rupanya terpapar virus corona dan menjadi kasus ke-19.

Adapun pasien ke-19 itu diketahui sebagai orang yang mempekerjakan WNI tersebut.

Pasien virus corona ke-19 itu tengah menjalani perawatan dan diisolasi di Singapore General Hospital (SGH) sejak Senin (3/2/2020) kemarin.

Adapun, hasil tes baru memperlihatkan bahwa WNI terkena virus corona pada Selasa sore ini.

"Hasil tes mengonfirmasi infeksi 2019-nCoV pada sore ini," demikian keterangan itu.

Sejak wabah virus corona merebak, perempuan asal Indonesia itu diketahui tidak pernah meninggalkan tempat tinggalnya.

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan upaya untuk mencegah penyebaran virus corona ke Tanah Air.

Misalnya, pemerintah sudah tidak lagi membuka jalur penerbangan dari dan ke luar China sejak Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB.

Langkah ini dilakukan karena selama ini virus corona diketahui berasal dari China, terutama dari kota Wuhan.

Selain itu, pemerintah juga telah memulangkan 237 WNI dari Wuhan.

Hingga saat ini, WNI yang sebagian besar mahasiswa yang berkuliah di Wuhan itu masih dalam observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

Observasi dilakukan untuk memastikan WNI yang dievakuasi dari Wuhan itu tidak mengidap virus corona. (Tribunjakarta.com)




Virus China SARS Corona AS Gejala Virus Corona Wuhan Intelejen TNI


Loading...