Geger Keraton Agung Sejagat Belum Berakhir, Muncul Sunda Empire Sebut Bandung Mercusuar Dunia

Geger Keraton Agung Sejagat Belum Berakhir, Muncul Sunda Empire Sebut Bandung Mercusuar Dunia
Twitter
Editor: Malda Teras Viral —Jumat, 17 Januari 2020 16:04 WIB

Terasjabar.id - Keberadaan Keraton Agung Sejagat menjadi sorotan masyarakat belakangan ini.

Belum selesai perbincangan masyarakat mengenai persitiwa tersebut, kini muncul kelompok Sunda Empire - Earth Empire yang menghebohkan dunia maya.

Kelompok tersebut diduga masih berafiliasi dengan Keraton Agung Sejagat di Purworejo.

Dikutip dari TribunJabar.id, Totok Santoso Hadiningrat, yang mengklaim dirinya sebagai raja di Keraton Agung Sejagat diduga terlibat dalam Sunda Empire.

Kelompok ini mucul di media sosial tak lama setelah Keraton Agung Sejagat diamankan.

Foto-foto kegiatan Sunda Empire pertama kali muncul di akun Facebook milik Renny Khairani Miller, yang diduga salah satu anggota Sunda Empire.

Dalam unggahannya, Reny tampak mengenakan seragam layaknya angkatan militer lengkap dengan baret berwarna biru di kepala.

Tak sendiri, ia bersama ratusan orang tampak mengenakan seragam yang sama dan mengikuti sebuah kegiatan. Pada foto yang diunggah pada 9 Juli 2019 itu, terlihat spanduk bertuliskan Sunda Empire-Earth Empire.

Klaim Sunda Empire dan Kerajaan Agung Sejagat juga hampir sama, yakni menyebut bila pemerintahan dunia akan segera berakhir.

Sunda Empire memprediksi pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020. Setelah itu, kehidupan masyarakat dunia akan menjadi lebih baik dan sejahtera.

Dalam sebuah foto yang diunggah pada 27 Maret 2018, tampak ratusan orang berkumpul di sebuah lahan luas dengan mengenakan seragam hitam dan membawa spanduk besar bertuliskan Sunda Empire - Earth Empire.

Pada spanduk tersebut tertulis "The First Anniversary World Development Bank Commemorating The 76th Years The Lost Nederlandsch Indie, March 8 1942 - March 8 2017 -March 8 2018 Bandung (Atlantic).

Dari tampilan visual dalam foto, acara tersebut digelar di Vila Isola, Bandung, Jawa Barat.

Kemudian, pada foto lainnya tampak Totok berada di ruangan serba guna dengan mengenakan seragam mirip militer berwarna abu-abu.

Di sekitar Totok juga mengenakan seragam yang sama.

Kepala Kesbangpol Kota Bandung, Ferdi Ligaswara mengaku belum mengetahui soal keberadaan Sunda Empire-Earth Empire itu. Namun pihaknya akan melakukan penelusuran.

"Ya, kami telusuri dulu," ujar Ferdi, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (17/1/2020).

Ferdi mengatakan pihaknya akan menelusuri terkait kelompok Sunda Empire-Earth Empire itu.
Sebab, hal itu bisa saja berbenturan dengan aturan hukum yang berlaku.

"Tentu saja kan itu ada ranah hukumnya, sementara kita kan negara hukum. Jangan membuat kegaduhan atau hal-hal yang berbenturan dengan aturan," katanya.

Postingan Sunda Empire

Postingan soal Sunda Empire.
Postingan soal Sunda Empire. (TribunJabar/Istimewa)

Setelah muncul Keraton Agung Sejagat, kini heboh postingan soal Sunda Empire - Earth Empire.

Apakah Sunda Empire - Earth Empire juga merupakan kerajaan fiktif seperti keraton yang dibuat oleh Totok Santosa?

Postingan mengenai Sunda Empire - Earth Empire ini diunggah oleh warganet Re**y Khai**ni Mil**r di Facebook.

Dalam postingannya tersebut, warganet itu menuliskan mengenai pertemuan Sunda Empire - Earth Empire di Bandung.

Ia bahkan menulis, sistem pemerintahan dunia dikendalikan koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.

"SUNDA EMPIRE - EARTH EMPIRE, dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia."

"Masa pemerintahan dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020."

"Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera."

"Agar kita tidak menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tdk gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan??" tulis warganet Re**y Khai**ni Mil**r, dikutip TribunJabar.id, Jumat (17/1/2020).

Dalam foto tersebut, terlihat ada sejumlah orang yang mengenakan seragam seperti seragam militer.

Mereka juga mengenakan baret yang warnanya berbeda-beda, ada biru dan hitam.

Sementara itu, di unggahan lainnya dari warganet tersebut, disebutkan mengenai informasi acara dari Sunda Empire tersebut.

Ada acara pertemuan Sunda Empire yang disebut dilaksanakan pada 15 April 2019 di Bandung.

"Alhamdulillah telah terlaksana dgn baik acara endrosmenet United States of Indonesia (USI) SE-EE. Senin 15 April 2019 di Bandung."

"Peresmian pernyataan perubahan dari Vatikan ke Atlantic dan Penyerahan Mandat atas nama kekaisaran SE oleh Perdana Menteri Dunia YM GPM," tulis Re**y Khai**ni Mil**r.

Reaksi Wali Kota Bandung

Wali Kota Bandung bertemu Milea dan Dilan di Pendopo Kota Bandung, Sabtu (23/12/2019).
Wali Kota Bandung bertemu Milea dan Dilan di Pendopo Kota Bandung, Sabtu (23/12/2019). (Dok Pemkot Bandung)

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengaku belum mendapat informasi soal keberadaan Sunda Empire - Earth Empire, di Kota Bandung.

Keberadaan Sunda Empire - Earth Empire itu membuat geger karena diduga berafiliasi dengan Keraton Agung Sejagat, di Purworejo.

Klaim Sunda Empire dan Kerajaan Agung Sejagat juga hampir sama, yakni menyebut bila pemerintahan dunia akan segera berakhir.

Sunda Empire memprediksi pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020. Setelah itu, kehidupan masyarakat dunia akan menjadi lebih baik dan sejahtera.

"Ya, gini, kalau ada dinamika sosial budaya seperti itu, bagi saya sebagai kepala daerah yang terpenting siapapun, saya berharap jangan membuat kegaduhan lah. Mari kita bangun Bandung ini sebagai rumah bersama dan memelihara Bandung dengan baik. Saya kira itu. Nah, adapun nanti statusnya seperti apa, saya kira tunggu saja perkembangannya," ujar Oded M Danial saat ditemui di Polrestabes, Kota Bandung, Jumat (17/1/2020).

Menurut Oded M Danial, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk menelusuri keberadaan kelompok Sunda Empire ini.

"Ya, kalau itu nanti, saya sudah ngobrol juga dengan Kesbangpol, Kesbangpol-lah nanti dengan semuanya akan melihat itu," katanya.

Wali Kota yang akrab disapa Mang Oded ini pun mengaku belum tahu, apakah Sunda Empire ini terdaftar sebagai organisasi masyarakat di Kota Bandung atau tidak.

"Wallahu alam, saya harus tanya dulu, ya," ucapnya.

Polisi Memonitor

Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Hendra Suhartiyani mengatakan, pihaknya sudah memonitor organisasi itu.

"Kegiatan yang dimaksudkan sudah kami monitor. Sedang kami dalami, siapkan langkah hukum jika memiliki kemiripan dengan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah," ujar Hendra.

Pendalaman dimaksud, kata dia, merumuskan hal apa saja dari organisasi Sunda Empire yang diatur dan dilarang menurut hukum di Indonesia.

"Kami lagi mendalami, apakah serupa dengan Keraton Agung Sejagat yang di Purworejo, kan, beda-beda nih. Kalau pendalamannya sudah lengkap, kami siapkan langkah-langkah antisipasi," ujar Hendra.

Kerajaan Agung Sejagat Cabang Klaten

Kerajaan Agung Sejagat Klaten di kawasan Candi Prambanan di Dukuh Saren RT 14 RW 07, Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Jumat (17/1/2020).
Kerajaan Agung Sejagat Klaten di kawasan Candi Prambanan di Dukuh Saren RT 14 RW 07, Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Jumat (17/1/2020). (TribunSolo.com/Mardon)

Kerajaan Agung Sejagat Purworejo yang sempat menggegerkan publik, ternyata juga memiliki cabang di Kabupaten Klaten di kawasan Candi Prambanan.

Markas mereka berada di Dukuh Saren RT 14 RW 07, Desa Brajan, Kecamatan Prambanan yang menempati rumah salah satu pengikut Raja Keraton Agung Sejagat Sinuwun Toto Santoso Hadiningrat yaknu Agung Sri Rejeki.

Diketahui lokasi kerajaan tak hanya di digunakan untuk tempat tinggalnya, tapi juga digunakan sebagai Sanggar Seni Awan Mukti.

Dari pantauan TribunSolo.com di lapangan Jumat (17/1/2020), kerajaan itu terlihat sepi paska pengikut dimintai keterangan polisi.

Namun kerajaan itu hanya berpagar kayu setinggu satu meter lebih yang dicat cokelat dan warna-warni.

Bahkan pendapa kerajaan terlihat dari luar yang cukup sederhana dengan bangunan bambu, sehingga tidak seperti biasanya pendapa yang dibangun dengan kayu jati.

Di dalam kerajaan, ada yang cukup mencolok mata yakini sebuah batu besar yang ditutup terpal.

Adapun batu tersebut seukuran dan sama dengan yang ada di Kerajaan Agung Sejagat Purworejo.

Batu prasasti bertuliskan huruf Jawa yang mereka kenal dengan Prasasti 1 Bumi Mataram.

Selain itu ada Sendang Pengutipan Sejag seperti ornamen wayang yang berada di tengah kolam setinggu dua meter.

Tampak baru tersebut masih baru jika dilihat dari semen yang masih putih bersih.

Namun sayangnya saat Tribunsolo.com mencoba menemui pemilik kerajaan, Agung Sri Rejeki, dia enggan mau ditemui.

Warga sekitar, Sri Mulyani (50) mengaku baru mengetahui kehadiran Kerajaan Agung Sejagat saat polisi berdatangan ke sanggar tersebut.

"Saya baru tahu ada kejadian ini setelah di sini ada ramai-ramai didatangi oleh polisi," ucap dia singkat. (TribunJabar.id/TribunSolo)




Keraton Agung Sejagat Sunda Empire Keraton Djipang Bandung Mercusuar Dunia


Loading...