Rabies Mengintai, Warga Bandung Barat Diminta Waspada Anjing Liar

Rabies Mengintai, Warga Bandung Barat Diminta Waspada Anjing Liar
Ilustrasi anjing. (dok. Ayobandung.com)
Editor: Admin Teras KBB —Senin, 13 Januari 2020 08:44 WIB

Terasjabar.id - Dinas Perikanan dan Peternakan (Disperkan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengimbau masyarakat waspada terhadap keberadaan anjing liar. Hewan itu mulai marak menyerang ternak maupun menggigit manusia.

Mengutip dari ayobandung.com, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disperkan KBB Wiwin Aprianti mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, sejumlah anjing hutan di Kecamatan Gununghalu turun ke permukiman warga dan menyerang ternak.

Menurut dia, anjing liar bisa saja mengganggu permukiman warga secara berkelompok untuk mencari makanan. “Anjing yang diliarkan akan berkelompok saat musim kawin dan sulit untuk dikontrol populasinya,” ujar Wiwin, Minggu (12/1/2020).

Dia menuturkan, datangnya sekelompok anjing liar ke permukiman warga tersebut berpotensi menularkan rabies. Tak hanya itu, kawanan anjing liar juga berpotensi mengganggu ataupun mengancam ketenteraman masyarakat.

Dengan kondisi itu, dia pun mengimbau agar masyarakat menjaga lingkungan yang bersih dengan tidak meninggalkan sampah sebagai sumber makanan anjing liar.

“Untuk mengontrol populasi mereka, bisa dilakukan dengan cara kastrasi bagi anjing jantan dan ovariohisterektomi bagi anjing betina,” katanya.

Untuk pelayanan tersebut, lanjut dia, Disperkan KBB menyediakannya secara gratis. Warga yang memiliki anjing ataupun kucing bisa menghubungi call center puskeswan di nomor 0811200762 ataupun bisa langsung datang ke Puskeswan KBB untuk mendapatkan layanan tersebut terhadap hewan peliharaan mereka.

Dia menambahkan, pada tahun lalu hewan yang menjadi sasaran vaksinasi antirabies mencapai 3.000 ekor dari total populasi hewan anjing, kucing dan kera di KBB mencapai 4.000 ekor.

Selain menjalankan program vaksinasi, pihaknya juga menggenjot program kebiri pada hewan yang merupakan tindakan bedah dengan tujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada jantan atau fungsi ovarium pada betina.

Terkait dengan kasus gigitan anjing, tahun lalu tercatat ada 39 korban. Mereka merupakan warga selatan KBB, mulai Cililin, Sindangkerta, Gununghalu, hingga Rongga. Pengakuan para korban, anjing tersebut tiba-tiba menggigit mereka, bahkan ketika korban tengah mengendarai motor.

Meski demikian, menurut Wiwin, belum ada kasus rabies yang menjangkit manusia di wilayah Bandung Barat. Yang terjadi, hanya kasus digigit anjing, tetapi tidak sampai terkena rabies.

“Jika digigit anjing, kami imbau agar warga segera mengeluarkan luka kemudian diolesi antiseptik. Lalu, cuci dengan sabun dan bilas dengan air bersih. Selanjutnya, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.

Rabies Mengintai Warga Bandung Barat Diminta Waspada Anjing Liar KBB


Loading...