SDIT Persis Tarogong 2 Menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Berbasis STEM

SDIT Persis Tarogong 2 Menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Berbasis STEM
Editor: Malda Hot News —Minggu, 5 Januari 2020 19:51 WIB

TERASJABAR.ID, GARUT - SDIT Persis Tarogong 2 bekerjasama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Bidang Sains menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Berbasis empat komponen, Science Technology Engineering and Mathematics (STEM) di GOR Pesantren Persis Tarogong, Jl. Terusan Pembangunan No. 1, Desa Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (04/01/2020).

Metode pembalajaran berbasis STEM ini, merupakan tuntutan bagi guru sebagai tenaga pendidik di sekolah yang sangat berperan dalam pemikiran baru untuk kualitas peserta didik menuju generasi emas 2045.

Gambar

SDIT Persis Tarogong 1 dan SDIT Persis Tarogong 2 selalu lebih awal dalam penjaminan mutu sekolah di Kabupaten Garut, sehingga guru di sekolah ini harus berinovasi dan kreatif dalam memecahkan masalah (creativity in solving problems) dalam pemenuhan sesuai dengan 8 standar mutu pendidikan.

“STEM ini merupakan pedekatan pemalajaran pengabungan empat komponen. Semisal, enginering dimana diterapkannya kepada peserta didik untuk melakukan perencanaan atau membuat sebuah alat atau sebuah karya yang terkait dengan sains yang presisi,” terang Erli, narasumber dari LPMP Sains.

Tetapi lanjut Erli, tergantung jenjang pendidikannya, kalau untuk SD tingkat presisinya harus lebih rendah dari tingkat SMP, sehingga metode STEM ini disesuaikan dengan jenjang sekolah itu sendiri.

Sementara bagi tenaga pendidik sendiri menurut Erli sebenarnya, apalagi seperti yang ada di sini, mudah-mudah itu lebih cepat untuk bisa menangkap esensinya, itu yang penting.

Gambar

“Pembentukan sikap pada siswa, untuk dia melihat bahwa oh iya yah bisa mempelajari materi itu, tidak misalkan matematik, matematika sendiri, IPA, IPA sendiri tidak, tetapi bisa bergabung menjadi satu kesatuan di mana kesemuanya bisa diukur.

Jadi tambah Erli, STEM ini merupakan pembelajaran kolaborasi dari emat materi, malah kalau di luar sudah ditambah Art, jadi STEMA.

“Adapun output dari pembelejaran STEM ini yaitu sikap, sikap sentris dan sikap teknisi sehingga akan membentuk karakter anak agar mereka memiliki sikap seorang saintis yang enjiner,” ucapnya.

Dia berharap, guru-guru mau mencoba, sehingga mereka akan menambah wawasan dan menambah cara membelajarkan peserta didik, agar peserta didik menyenangkan dan mendapatkan sebuah pengetahuan yang lebih, sehingga guru dituntut inovasi kreasi. (Jajang Sukmana)

SDIT Garut Workshop STEM Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Bidang Sains


Loading...