Apa Itu 'Munggahan', Tradisi Makan-makan Yang Biasa Dilakukan Untuk Menyambut Bulan Ramadhan ?

Apa Itu 'Munggahan', Tradisi Makan-makan Yang Biasa Dilakukan Untuk Menyambut Bulan Ramadhan ?
Mindset - Viva
Editor: Malda Hot News —Senin, 20 Maret 2023 10:58 WIB

Terasjabar.id - Apa Itu 'Munggahan', Tradisi Makan-makan Yang Biasa Dilakukan Untuk Menyambut Bulan Ramadhan ? 

Masyarakat menggelar berbagai tradisi menjelang Ramadan. Salah satunya munggahan, tradisi yang dirawat hingga saat ini di Jabar, khususnya Bandung.
Lantas, apa makna dan bagaimana prosesnya dari tradisi munggahan ini. Berikut penjelasannya.

Mengutip dari jurnal 'Perkembangan Tradisi Keagamaan Munggahan Kota Bandung Jawa Barat tahun 1990-2020' yang disusun Tata Twin Prehatinia dan Widiati Isana dari Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, munggahan berasal dari kata 'munggah'. Asal kata munggah ini dari kata 'unggah' yang berarti naik atau meningkat.

Jadi, munggah berarti perihal perubahan ke arah yang lebih baik, dari bulan Syakban menuju Ramadan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas iman kita saat sedang berpuasa dalam bulan Ramadan.

Masyarakat meyakini tradisi munggahan bermaksud menggugah semangat menjalani puasa Ramadan. Munggahan pada sekitar tahun 1990-an memiliki tradisi yang masih kental dengan berpegang teguh dalam proses melestarikan. Tradisi ini upaya dalam menghormati para leluhurnya yang sudah menjaga tradisi.

Makna Tradisi Munggahan


Munggahan banyak dimaknai sebagai pengingat akan datangnya Ramadan. Secara umum makna dalam melestarikan sebuah tradisi hukumnya diangap baik, tetapi jangan berlebihan dalam mengimplementasikannya. Sedangkan sumber lainnya menyebutkan tradisi jangan langsung dianggap buruk.

Sebab, sebuah tradisi walaupun tidak tertera dalam ilmu keagamaan, jika dilihat dari proses yang dilakukan pada saat tradisi munggahan ketika masyarakat melakukan prosesi ziarah adalah jadi pengingat. Ziarah mengingatkan kepada kita, bahwa suatu saat nanti kita akan berada di posisi sama dengan leluhur yang sudah meninggal dunia.

Hal itu dapat menyadarkan masyarakat agar lebih memperbaiki iman dan terus berada dalam jalan kebenaran di atas nama Allah SWT.

Munggahan itu berarti naik ke tempat tinggi, berarti naik ke tempat yang lebih mulia yang dilakukan pada saat syakban menjelang Ramadan. Dalam tradisi munggahan ini juga sering digunakan sebagai ajang silaturahmi, bahkan saudara dan kerabat yang berada di jauh tempat tinggalnya akan meluangkan waktunya untuk mengikuti tradisi ini.

Proses Tradisi Munggahan


Proses yang sering dilakukan oleh masyarakat dalam tradisi munggahan biasanya digunakan untuk mengirim doa kepada leluhur yang sudah meninggal dunia menjelang bulan Ramadan Tujuannya adalah mensyukuri bisa menikmati Ramadan.

Proses tradisi munggahan biasanya dilakukan pada saat Nisfu Syakban. Proses munggahan biasanya ditandai dengan melakukan ziarah ke makam, yang merupakan tradisi masyarakat Indonesia.

Tradisi ziarah makam yang biasanya dilakukan oleh masyarakat adalah dengan membawa kembang yang disebut dengan kembang setaman dan membawa air di dalam kendi atau bisa menggunakan air dalam botol.

Kemudian, prosesi membersihkan diri. Proses ini biasanya dilakukan dengan pergi ke tempat pemandian untuk memperoleh hasil yang bersih. Jika biasanya yang dilakukan oleh masyarakat Kota Bandung dengan pergi ke tempat rekreasi atau tempat pemandian umum yang berada di Garut.

Proses tradisi utama yang dilakukan oleh masyarakat dalam munggahan adalah makan bersama. Makan bersama ini biasanya dilakukan satu sampai dua hari sebelum memasuki bulan Ramadan.

Menu munggahan yang terdapat dalam tradisi Munggahan ini antara lain nasi, rendang atau semur daging, oseng bihun atau mi, atau makanan ringan semacam rangginang, wajit, dan uli.

Baca artikel detikjabar, "Makna dan Proses Tradisi Munggahan Jelang Ramadan" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6627984/makna-dan-proses-tradisi-munggahan-jelang-ramadan.


Munggahan Viral Tradisi Viral Bulan Ramadhan Makan makan Tta Twin Prehatinia Widiati Isana


Loading...