Ini Penjelasan Salat Tarawih 11 Rakaat atau 23 Rakaat, Mana yang Lebih Baik ??
Terasjabar.id - Salat Tarawih merupakan salah satu ciri khas bulan suci Ramadhan.
Dikutip dari Kompas.com, dosen Aqidah dan Filsafat Islam sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Surakarta, Dr Syamsul Bakri, mengatakan bahwa salat Tarawih dapat dilakukan di masjid atau di rumah.
"Tarawih boleh di masjid, boleh di rumah. Boleh jemaah, boleh sendiri."
"Di saat pandemi virus corona seperti ini, sebaiknya Tarawih di rumah," kata Syamsul dilansir dari Kompas.com beberapa waktu lalu.
Dasar hukum salat Tarawih dalam suatu hadis dari Abu Hurairah.
"Rasulullah SAW menggemarkan agar menghidupkan bulan Ramadhan bukan dengan perintah wajib lalu Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang menghidupkan bulan Ramadhan atas dasar iman yang teguh karena Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (H.R.Muslim).
Kemudian, Syamsul mengatakan, dalam pelaksanaan salat Tarawih, masyarakat bisa melaksanakannya dengan 11 atau 23 rakaat.
"Semuanya tak masalah, sama-sama baiknya,"ujar Syamsul.
Dasar pelaksanaan salat Tarawih 11 rakaat pada beberapa hadis Nabi.
Salah satunya, hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:
"Aku berdiri di samping Rasulullah; kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rekaat kemudian dua rekaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rekaat, selanjutnya Rasulullah shalat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai bilal menyerukan adzan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rekaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh," (HR. Muslim)
Kemudian, menurut Syamsul dalam pelaksanaan salat tarawih dengan 23 rakaat, terdapat juga dasar-dasar yang menjadi landasannya.
Pertama, sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).
Kedua, hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."
Berdasarkan hal tersebut, Umat Islam yang melaksanakan salat tarawih dan witir 11 atau 23 rakaat, sama-sama memiliki landasan.
Syamsul mengatakan, perbedaan pendapat adalah rahmat, dan perlu saling menghargai.
Dalam Shahih Bukhari (hadis nomor 990) dan Shahih Muslim (nomor 749), terdapat sebuah hadis nabi bersabda:
"Shalat al-lail matsna, matsna", artinya "shalat malam itu dua rakaat, dua rakaat."
Syamsul mengungkapkan bahwa sebuah perbedaan itu adalah wajar, dan disinilah letak pentingnya toleransi dan saling menghargai perbedaan pendapat.
Syamsul juga mengatakan, jangan sampai kesucian Ramadhan terkotori oleh adu argumen dan saling menyerang dengan dalil hanya karena perbedaan dalam pelaksanaan tarawih.
"Setiap muslim berhak mengatakan bahwa pemahamannya benar, tetapi tanpa harus menyalahkan muslim yang berbeda pandangan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ini Penjelasan Salat Tarawih 11 Rakaat atau 23 Rakaat, Mana yang Lebih Baik?, https://jabar.tribunnews.com/2022/04/01/ini-penjelasan-salat-tarawih-11-rakaat-atau-23-rakaat-mana-yang-lebih-baik?page=all.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Hermawan Aksan