SOSOK Rafael Leao, Senjata Baru Mematikan AC Milan yang Makin Matang, Andalan Meraih Scudetto

SOSOK Rafael Leao, Senjata Baru Mematikan AC Milan yang Makin Matang, Andalan Meraih Scudetto
(Detik.com : Google)
Editor: Epenz Sport Style —Jumat, 18 Februari 2022 10:17 WIB

Terasjabar.id - Bermula dari musim gugur tahun 2016, ketika tim Primavera Juventus U-19 melakukan laga uji coba di Vinovo.

Vinovo, yang saat ini dikenal sebagai Juventus Center, menggelar laga uji coba melawan Sporting Lisbon U-19, sebagai persiapan untuk Liga Primavera Italia.

Apa yang terjadi? Juventus dihabisi 1-4 oleh Sporting Lisbon.

Satu pemain mencuri perhatian lewat permainan apiknya di pertandingan tersebut.

Mengemas dua gol, satu asis, dan kreator untuk penalti Sporting Lisbon, Rafael Leao seolah memberikan kartu namanya untuk semua pemandu bakat yang menontonnya di pertandingan itu.
Wonderkid AC Milan, Rafael Leao, mengalahkan rekor pendahulunya, Ricardo Kaka, usai berhasil mengukir 10 gol dalam usia 21 tahun 207 hari.
Wonderkid AC Milan, Rafael Leao, mengalahkan rekor pendahulunya, Ricardo Kaka, setelah berhasil mengukir 10 gol dalam usia 21 tahun 207 hari. (TWITTER.COM/ACMILAN)

Leao bukan hanya sosok yang cerdas.

Ia juga tidak pernah mengenal rasa takut kepada siapa pun, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Ketika Sporting Lisbon kalah dari Maritimo pada 2018, yang membuat mereka gagal lolos ke Liga Champions, supporter Sporting marah besar.

Mereka menyerbu tempat latihan, 50 orang masuk dan menyerang pemain Sporting Lisbon.

Semua pemain berlari menyelamatkan diri.

Semua, kecuali Rafael Leao, yang tampak bersiap untuk menghadapi serbuan supporter, sebelum akhirnya Sebastian Coates menyeretnya.

Tidak mengherankan.

Leao lahir di pinggiran kota Lisbon dekat sungai Tagus yang keras.

Mentalnya terasah sejak muda.

Catatan pemandu bakat dari Sporting, Tiago Mendes menjelaskannya.

"Sangat kuat dengan bola, tidak pernah ragu untuk berduel, dan visinya hanya melihat gawang. Sorotannya cukup membuatmu mundur," ujar catatan tersebut di Gianluca di Marzio.

Kedatangannya dari Lille ke AC Milan menunjukkan mental pemenangnya sejak awal.

Leao kesulitan mengembangkan permainan dan kerap dikritik karena mandul di depan gawang.

Ditebus dengan mahar 23 juta poundsterling dari klub asal Prancis, Lille, ekspektasi yang diberikan ketika bergabung sangat besar.

Di umur 20 tahun kala itu, ia dibebani ekspektasi besar untuk menjadi mesin gol.

Ia kesulitan beradaptasi dengan skema AC Milan dan hanya mengemas 2 gol dalam 16 laga bersama AC Milan.

Dikutip dari La Gazetta, kala itu Leao dianggap sebagai biang masalah tumpulnya lini depan AC Milan.

Kala itu, Milan memiliki tingkat serangan paling buruk selama 33 tahun terakhir.

Mereka hanya mampu mencetak 28 gol dari 26 laga.

Saat itu penampilan Leao memang kurang bersinar.

Ia kalah saing dengan Ante Rebic yang bisa menunjukkan taringnya selama beberapa pertandingan terakhir.

Leao, di sisi lain, justru masih terlihat kesulitan beradaptasi.

Namun, Stefano Pioli tidak menyerah, dan tetap mempercayakan Leao sebagai starter.

Kedatangan Ibrahimovic di penghujung musim membuat Leao mendapatkan peran baru dan sekaligus mendapatkan performa terbaiknya.

Leao digeser dari penyerang tengah menjadi winger yang melebar.

Ia bersaing dengan Castillejo dan Brahim Diaz di sisi kiri penyerangan AC Milan.

Penyerang Portugal AC Milan Rafael Leao melakukan tembakan ke gawang selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Benevento vs AC Milan pada 3 Januari 2021 di stadion Ciro-Vigorito di Benevento.ANDREAS SOLARO / AFP
Penyerang Portugal AC Milan Rafael Leao melakukan tembakan ke gawang selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Benevento vs AC Milan pada 3 Januari 2021 di stadion Ciro-Vigorito di Benevento. ANDREAS SOLARO / AFP (ANDREAS SOLARO / AFP)


Dalam skema 4-2-3-1, Leao mengisi sisi kiri penyerangan, di balik kebangkitan AC Milan dan daya magis Ibrahimovic, ada Leao yang menemukan performa terbaiknya musim lalu.

AC Milan dan pelatih Stefano Pioli kini memetik performa gemilang Rafael Leao.

Setelah laga menghadapi AS Roma, Pioli tidak segan memuji pemain asal Portugal ini.

"Selama seminggu saya berbicara cukup jelas kepada Rafa (Leao) tentang apa yang saya harapkan darinya."

"Saya sangat senang dengan penampilannya," ujar Pioli di laman resmi klub.

"Dia (Leao) harus terus seperti ini. Dia adalah pemain yang sangat muda dan kuat, Saelemaekers berkembang pesat, Castillejo juga."

"Kami telah kehilangan Rebic selama lebih dari sebulan, Hauge baik-baik saja. Kami meningkatkan level departemen penyerang, dan itu meningkatkan daya saing," tutup Pioli.

Gemilangnya penampilan Leao tentu wajib diwaspadai.

Dengan usia yang masih sangat muda, tentu akan ada ruang baginya untuk berkembang.

Salah satu cara bermain yang berkembang dari Rafael Leao adalah pengambilan keputusan di depan gawang.

Di beberapa musim pertama, ia kesulitan untuk bisa memutuskan apakah melakukan umpan atau mengeksekusi sendiri peluan yang ada.

Kini, kematangannya mulai membuahkan hasil, bagaimana ia tidak ragu untuk mencetak gol dari sudut sempit dengan perhitungan yang matang.

AC Milan kini mendapatkan berkahnya, Rafael Leao adalah salah satu senjata maut bagi mereka untuk bisa merebut Scudetto musim ini. (*)

Biodata Rafael Leao

Nama Lengkap: Rafael Alexandre Da Conceição Leão

Tanggal Lahir: 10 Juni 1999

Kebangsaan: Portugal

Tinggi: 186 cm

Berat: 72 kg

Klub: AC Milan

Nomor: 17





Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul SOSOK Rafael Leao, Senjata Baru Mematikan AC Milan yang Makin Matang, Andalan Raih Scudetto, https://jabar.tribunnews.com/2022/02/18/sosok-rafael-leao-senjata-baru-mematikan-ac-milan-yang-makin-matang-andalan-raih-scudetto?page=all.

AC Milan Rafael Leao Serie A Pemai Muda


Loading...